Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media, PR, Ghotswriter, Paralegal. Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" | https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Daerah: Menjaga Napas Budaya di Tengah Arus Globalisasi

27 Mei 2025   19:05 Diperbarui: 27 Mei 2025   19:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentas kesenian dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional yang digelar Kemendikdasmen, Depok (Dok. Pikiran Rakyat)


Tanggapan dan dukungan atas artikel Kompasianer Bapak Karnita, "Bahasa Daerah: Warisan yang Menunggu Diselamatkan, Bukan Sekadar Dirayakan"

Oleh: Mahar Prastowo

Dalam artikel Kompasiana berjudul "Bahasa Daerah: Warisan yang Menunggu Diselamatkan, Bukan Sekadar Dirayakan", penulis, Bapak Karnita, menyoroti pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai upaya mempertahankan identitas budaya di tengah gempuran globalisasi. Revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan pemerintah, seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, merupakan langkah positif. Namun, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa upaya ini tidak berhenti pada seremonial semata, melainkan benar-benar menghidupkan kembali penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Peran Keluarga dan Generasi Muda dalam Pelestarian Bahasa Daerah

Pelestarian bahasa daerah harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi sehari-hari di rumah dapat memperkuat ikatan keluarga dan menanamkan rasa bangga terhadap budaya sendiri pada anak-anak. Selain itu, generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah. Melalui pendidikan formal dan informal, serta pemanfaatan teknologi digital, generasi muda dapat menjadi agen pelestarian bahasa daerah yang efektif.

Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah

Upaya pelestarian bahasa daerah memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui kebijakan yang mendukung penggunaan bahasa daerah, serta penyediaan sumber daya untuk pendidikan dan pelatihan. Masyarakat dan lembaga pendidikan dapat berperan dalam mengintegrasikan bahasa daerah ke dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler, serta mendorong penggunaan bahasa daerah dalam berbagai aspek kehidupan.


Akhir kalam...

Pelestarian bahasa daerah bukan hanya tentang mempertahankan kata-kata, tetapi juga menjaga cara pandang, nilai-nilai, dan identitas budaya yang terkandung di dalamnya. Dengan upaya bersama dari semua pihak, kita dapat memastikan bahwa bahasa daerah tetap hidup dan berkembang, menjadi warisan yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

[mp]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun