Jakarta --- Dalam semangat memperkuat sinergi antarlembaga dalam penanggulangan bencana, Ketua Umum Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, Dr. KP. Haji Katno Hadi, SE., MM., MH., melakukan kunjungan silaturahmi ke Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., MM., di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (5/5/2025).
Selain untuk menjalin silaturahmi pasca-Idul Fitri, pertemuan ini juga menjadi forum strategis untuk menyampaikan laporan kegiatan Senkom, kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau, serta rencana pembangunan pusat informasi dan sekretariat nasional Senkom.
"Kunjungan ini selain dalam rangka halal bihalal, juga kami manfaatkan untuk melaporkan aktivitas Senkom, termasuk misi kemanusiaan ke Myanmar dan kesiapsiagaan anggota kami dalam menghadapi ancaman bencana saat musim kemarau mendatang," ujar Katno Hadi kepada wartawan usai pertemuan.
Ia menambahkan, para anggota Senkom yang tergabung dalam tim SAR telah kembali dari misi kemanusiaan internasional di Myanmar dalam kondisi selamat, dan kini siap kembali bertugas di dalam negeri.
Dalam pertemuan tersebut, Katno juga menyampaikan undangan resmi kepada Kepala BNPB untuk menghadiri peresmian Gedung Pusat Pengurus Senkom yang dijadwalkan rampung pada November 2025 di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Gedung baru ini nantinya akan menjadi pusat kendali informasi dan sekretariat nasional Senkom, yang berfungsi sebagai simpul komunikasi nasional, termasuk dalam hal koordinasi penanggulangan bencana.
Waspada Kemarau dan Potensi Kebakaran
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyambut baik laporan dan sinergi yang disampaikan Senkom. Menurutnya, dalam menghadapi musim kemarau tahun ini, peran serta organisasi masyarakat dalam deteksi dini dan respons lapangan sangat krusial.
"Kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat seperti Senkom sangat kami hargai. Penanganan bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan kolektif bangsa," ujar Suharyanto.
BNPB mencatat, musim kemarau 2025 diperkirakan akan mulai berlangsung pada Mei dan mencapai puncaknya pada Agustus, dengan sejumlah wilayah berisiko tinggi mengalami kekeringan meteorologis.
Sementara itu, data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa, Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan berpotensi mengalami curah hujan rendah dalam tiga bulan ke depan. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta krisis air bersih di wilayah terdampak.
Sinergi Berbasis KesiapsiagaanÂ
Katno menegaskan, Senkom telah menyiagakan ribuan anggotanya secara nasional, terutama di daerah rawan bencana. Pelatihan dan pembinaan anggota SAR secara berkelanjutan menjadi prioritas agar dapat merespons dengan cepat dalam situasi darurat.