Mohon tunggu...
Maharani DwiPuspita
Maharani DwiPuspita Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Miris, Pods atau Rokok Elektronik Jadi Trend Fashion di Kalangan Anak Remaja

4 Februari 2025   19:45 Diperbarui: 4 Februari 2025   19:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Pods merupakan salah satu produk rokok elektronik yang berisikan nikotin dalam bentuk cairan atau liquid. Keberadaan dari rokok elektronik kian melejit setelah adanya iklan dan promosi besar-besaran melalui para influencer. Alasan ini yang membuat pods terkenal dan dikonsumsi secara bebas oleh masyarakat. Namun, tahukah Anda bahwa pods menjadi salah satu trend fashion dikalangan anak muda?

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi melihat pods atau vape yang dikalungkan pada bagian leher. Tak jarang, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa hal tersebut menjadi salah satu trend fashion masa kini untuk memenuhi gaya hidup yang banyak ditemukan pada area kampus, coffe shop, dan fasilitas lainnya. Beberapa orang merasa terlihat keren dan modis ketika menggunakan pods atau vape, yang dijadikan sebagai kalung ataupun hiasan pada pakaian. Mirisnya, kini pods atau rokok elektronik sudah menjadi hal yang lumrah pada kalangan perempuan.

Hal ini dikonfirmasi oleh salah satu remaja perempuan dengan inisial (JC) 20 tahun. Dirinya mengkonfirmasi telah menggunakan rokok elektronik sejak dibangku SMA. Berdasarkan pengakuan (JC), ia mengaku menggunakan pods atau rokok elektronik karena dipengaruhi oleh teman-teman disekitar dan tertarik oleh adanya iklan maupun promosi dari produk rokok elektronik itu sendiri. "Aku sendiri pake pods tuh awalnya cuma liat temen aja sih, lama-lama nyoba dan kayak udah jadi kebiasaan tren juga bagi banyak orang," ujarnya.

Salah satu alasan dibalik meningkatnya trend rokok elektronik pada remaja, dihasilkan dari iklan dan promosi besar-besaran melalui media sosial. Kini, masyarakat dapat terpapar dengan mudah oleh konten-konten promosi dalam bentuk video, gambar, maupun kegiatan yang disponsori langsung oleh perusahaan rokok elektronik tersebut. Faktor yang dapat mempengaruhi para remaja untuk menjadikan pods sebagai trend fashion, disebabkan oleh adanya:

  1. Promosi dari para influencer ternama, yang diselingi dengan pelaksanaaan aktivitas lainnya untuk mengundang daya tarik anak remaja. Hal seperti dapat terjadi pada pelaksanaan event game online, konser musik, dan lainnya.

  2. Para komunitas vape yang secara terbuka mempromosikan rokok elektronik menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan diri sendiri. Hal ini menjadi salah satu cara yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk meyakini diri bahwa dengan merokok, Anda dapat menemukan jati diri sesungguhnya.

  3. Dilansir dari foom.id, sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa rokok elektronik tidak terlalu berbahaya seperti rokok konvesional. Hal ini menimbulkan persepsi yang salah, dengan mengangaggap bahwa rokok elektronik lebih aman dikonsumsi oleh para perokok pemula.

Wakil Menteri Kesehatan yakni Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa, pemahaman mengenai penggunaan rokok elektronik pada remaja masih kurang tepat. Perlu ditegaskan  bahwa rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok konvensional, yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Meskipun kandungan nikotinnya lebih rendah, tetapi dampak buruk yang diakibatkan oleh kedunya akan mengganggu kinerja serta sistem saraf pada manusia. Hal ini dipengaruhi oleh adanya kandungan zat kimia lainnya, serta perasa pada liquid yang bersifat racun atau toxic, dan menimbulkan adiksi secara terus menerus.  

Melansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id,  data dari Global Adult Tobaco Survey pada tahun 2021 jumlah pengguna rokok elektronik usia 15 tahun ke atas meningkat dari 0,3% (480 ribu) pada tahun 2011 menjadi 3,0% (6,6 juta) pada tahun 2021. Pengguna rokok elektronik atau pods di Indonesia sebanyak 2.8% yang didominasi oleh anak-anak remaja mulai dari pelajar, mahasiswa, para pekerja yang tinggal di daerah maupun kota, dengan tingkat prevalensi yang sama antara laki-laki dan perempuan. 

Dilansir dari protc.id, Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) memberikan laporan mengenai persentase pengguna rokok elektronik tertinggi di Indonesia, diantaranya adalah:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun