Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Tahun Hilang Patung Datu Museng Muncul Lagi di Losari

23 Februari 2021   00:24 Diperbarui: 23 Februari 2021   00:46 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah tiga patung tarso setelah 2 tahun menghilang kembali dihadirkan di pelataran baru Anjungan Losari kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa

Tiga patung tarso (patung kepala) pahlawan dan tokoh legenda Sulsel yang digusur tahun 2018 dari Pelataran Metro Anjungan Losari kota Makassar, kini muncul kembali di pelataran ujung selatan Anjungan Losari.

''Eee....adami lagi dibuat patungnya Datumuseng,'' ujar spontan seorang ibu tatkala Minggu (21/2/2021) pagi bersama sejumlah tetangganya berjalan santai di pelataran arah selatan Anjungan Losari.

Di bawah udara mendung Minggu pagi itu, sejumlah emak-emak berkostum sport tersebut terlihat mendekat pagar penghalang area tempat patung tarso Datumuseng sedang dibuat.

''Ini pacarnya,'' teriak seorang emak sembari menunjuk ke arah dudukan patung tarso Maipa Deapati tidak jauh dari patung tarso Datumuseng. Maipa Deapati merupakan satu-satunya wanita yang dibuatkan patung tarsonya dari sebanyak 20 patung tarso di Pelataran Metro Anjungan Losari.

Kedua sosok, Datumuseng dan Maipa Deapati merupakan sepasang kekasih. Ceritanya melegenda di Sulsel sejak masa kerajaan. Kisah percintaan antara Datumuseng asal Sulsel dengan Maipa Deapati putri bangsawan Sumbawa berakhir tragis. Maipa memilih menghabisi nyawanya sendiri dengan sebilah badik lantaran tak mau dijamah lelaki lain setelah dipisah dari Datumuseng, kekasihnya.

Patung tarso Datumuseng di pelataran baru Anjungan Losari/Ft: Mahaji Noesa
Patung tarso Datumuseng di pelataran baru Anjungan Losari/Ft: Mahaji Noesa

Arah timur Anjungan Losari hingga saat ini terdapat dua ruas jalan, masing-masing diberi nama Jl Datumuseng dan Jl Maipa Deapati. Di Jl Datu Museng ada makam beratap yang masih dipelihara, dipercayai sebagai makam Datumuseng.

Selain patung tarso Datumuseng terdapat dua patung tarso pahlawan nasional asal Luwu, Andi Djemma dan Pong Tiku, asal Toraja , Sulawesi Selatan, plus batu prasasti peresmian selesainya pekerjaan revitalisasi Anjungan Losari yang dilakukan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI tanggal 21/12/2012.

Penggusuran ketiga patung tarso dan prasasti tersebut dilakukan dalam rangka membangun jalur jalan masuk keluar kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) yang menimbun laut di arah barat depan Anjungan Losari.

Patung tarso Pong Tiku di pelataran baru Anjungan Losari sedang dirampungkan/Ft: Mahaji Noesa
Patung tarso Pong Tiku di pelataran baru Anjungan Losari sedang dirampungkan/Ft: Mahaji Noesa

Patung tarso Andi Djemma di pelataran baru Anjungan Losari/Ft: Mahaji Noesa
Patung tarso Andi Djemma di pelataran baru Anjungan Losari/Ft: Mahaji Noesa

Sebelumnya, sebenarnya sudah terdapat dua lajur jalan keluar masuk kawasan CPI. Dengan begitu kemudian terdapat 4 lajur jalan keluar masuk kawasan CPI.

Pihak siapa yang melakukan penambahan pembangunan dua lajur jalan keluar masuk kawasan CPI yang menimbun laut dan membongkar sebagian dari Pelataran Metro di Anjungan Losari tahun 2018 tersebut, hingga kini tidak pernah ada penjelasan terbuka dari Pemkot dan DPRD kota Makassar.

Anjungan Losari merupakan aset Pemkot Makassar. Pemkot Makassar menggelontorkan dana puluhan miliar rupiah untuk merevitalisasi Pantai Losari menjadi Anjungan Losari sebagai pantai modern di masa Walikota Makassar dijabat HM Ilham Arief Sirajuddin. Sedangkan kawasan CPI seluas 50-an hektar merupakan aset Pemprov Sulsel serta 100-an hektar dikuasai pihak pengembang Ciputra Group.

Inilah prasasti peresmian revitalisasi Pantai Losari oleh Jusuf Kalla 21 Desember 2012 sebelum dibongkar/Ft: Mahaji Noesa 
Inilah prasasti peresmian revitalisasi Pantai Losari oleh Jusuf Kalla 21 Desember 2012 sebelum dibongkar/Ft: Mahaji Noesa 

Saat ini dua lajur awal dibuat untuk keluar masuk kawasan CPI di depannya berlabel Ciputra Group. Sedangkan dua lajur jalan baru yang  dibuat tahun 2018 menimbun laut dan melabrak ratusan meter Pelataran Metro di arah selatan Anjungan Losari di depannya diberi label penanda bertuliskan Centre Point of Indonesia.

Pembuatan pelataran baru lokasi dihadirkannya kembali 3 patung tarso dan prasasti revitalisasi Losari setelah menghilang sekitar 2 tahun, juga merupakan bagian dari laut depan Anjungan Losari yang ditimbun tahun 2020.

Penimbunan laut untuk pelataran baru menghadirkan kembali patung-patung tarso yang tergusur tahun 2020, hampir mirip dengan penimbunan laut untuk tambahan pembuatan 2 lajur jalan masuk kawasan CPI yang menggusur pelataran Losari, tanpa ada papan bicara. Tidak ada semacam papan proyeknya yang dapat dibaca oleh publik, siapa pelaksananya, berapa biayanya, dan bersumber darimana anggarannya.

''Dalam waktu sekitar seminggu lagi pekerjaan pelataran dan penempatan ketiga patung ini sudah dapat selesai. Sudah ada sekitar tiga bulan kami kerja di sini,'' menjelaskan salah seorang dari sejumlah tukang saat ditemui mengasoh Minggu (21/2/2021) siang di sekitar pelataran baru dibuat di selatan Anjungan Losari.

Salah seorang tukang lainnya ikut menimpali, dia menguping dari pembicaraan bosnya, lebih 1 milliar rupiah anggaran penimbunan laut untuk membangun pelataran baru dengan menghadirkan kembali 3 patung tarso dan tempat dudukan prasasti peresmian revitalisasi Losari yang tergusur. Plus sebuah bangunan toilet untuk pria dan wanita, pengganti bangunan toilet yang juga tergusur dari Anjungan Losari tahun 2018.

Maipa Deapati kini telah didamping kembali Datu Museng kekasihnya setelah lebih dua tahun menghilang dari Anjungan Losari.

  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun