Mohon tunggu...
Maghfirota A
Maghfirota A Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar.

Young Writer. Enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Kan yang Ngurus Anak Cuma Ibu Doang!"

10 Desember 2019   00:44 Diperbarui: 10 Desember 2019   01:07 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wah, tentu saja pernyataan penulis pada judul akan membuat beberapa pembaca geram. Bagaimana mungkin para perempuan yang sejak zaman Kartini sudah terangkat derajatnya ini hanya bekerja sebagai pengurus anak. Nggak ah, apa kata dunia~

Eits, tetapi perlu digaris bawahi bahwa anak merupakan darah daging para orang tua, Ayah dan Ibu. Sehingga pengasuhan daripada anak haruslah dijalankan oleh keduanya. Ibu memang akan mengurus anak, tapi Ayah juga harus tetap membantu. Karena apa? Karena anak juga perlu pembelajaran mengenai kehidupan dari sang Ayah, sang cinta pertamanya.

Karena menurut teori nilai-harapan, orang tua itu memainkan peran penting dalam perkembangan anak-anaknya. Baik dalam keyakinan, nilai-nilai diri, ataupun kompetensi akademis. Maka, perlulah pengasuhan dua arah ini dilakuakan. Maksudnya ialah perlu adanya kerjasama untuk mendidik, memberikan kebijakan dalam rumah, bahkan juga memberikan pendidikan bagi anak dari Ayah maupun Ibu. 

Bayangkan saja jika Ayah meminta kalian seperti A tetapi Ibu merajuk meminta anaknya layaknya B. Kan kasihan mental si kecil juga! Keselarasan berfikir inilah yang harus dibicarakan sejak awal setelah pernikahan, membuat janji ataupun komitmen untuk kemajuan rumah tangganya, termasuk anaknya.

Dalam proses pengasuhan, orang tua memiliki perannya sendiri-sendiri. Menurut seorang ahli psikologi, dari seorang ayah kita dapat belajar tanggap, tanggung jawab, juga berbagai keterampilan. Sedangkan dari seorang ibu, anak-anak dapat belajar tentang lemah lembut, pekerjaan-pekerjaan rumah, serta pekerjaan-pekerjaan di sekolah pula. Nah, adanya pengasuhan dari masing-masing diri ayah dan bunda sangatlah penting untuk perkembangan si kecil. Ditambah pula dengan adanya kesepakatan oleh ayah dan bunda sejak awal pernikahan, sehingga perkembangan si kecil akan lebih terarah dan konsisten.

Jadi, stigma terkait "mengurus anak adalah urusan perempuan" merupakan ketimpangan yang diterima masyarakat. Meskipun sang Ayah bekerja, tetap ada suatu kewajiban dalam dirinya yang harus meluangkan waktu bagi anak untuk bermain bersama, saling bercerita, maupun sekedar menanyakan kabar. Hal itu membuat bahwa sosok Ayah ada, sehingga anak akan merasakan pula kasih sayang dari seorang ayah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun