Mohon tunggu...
Evelyn Telaumbanua
Evelyn Telaumbanua Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menyukai penulisan-penulisan yang bersifat informatif

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengelola Hidup dengan Gaji yang "Cuma-Cuma': Seni Bertahan dan Bahagia

15 Maret 2024   07:30 Diperbarui: 24 Maret 2024   18:42 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengelola Hidup dengan Gaji yang 'Cuma-Cuma': Seni Bertahan dan Bahagia | sumber: SHUTTERSTOCK/MELIMEY via kompas.com

Di era serba cepat dan penuh tantangan ini, bicara soal gaji terkadang bisa bikin kita merasa seperti main tebak-tebakan tanpa hadiah. Banyak dari kita yang mungkin merasa gajinya itu ya... 'cuma-cuma'. Alias, pas-pasan. 

Cukup untuk hidup dari tanggal satu sampai akhir bulan, tapi untuk yang lain-lain? Hmm, pikir dua kali. Tapi, tau nggak sih? 

Ada seninya lho, mengelola hidup dengan gaji yang kita anggap 'cuma-cuma' ini, supaya kita bisa lebih dari sekadar bertahan, bahkan bisa merasa bahagia. 

Mulai dari Mindset

Memulai perubahan hidup dengan gaji yang pas-pasan bukanlah perkara mudah, namun semuanya berawal dari cara kita berpikir. 

Mindset memegang peranan kunci dalam menghadapi situasi ini. Ini bukan tentang pasrah atau menerima keadaan sebagai takdir yang tidak bisa diubah, melainkan tentang mengakui realita yang ada di depan mata sambil bertanya pada diri sendiri, "Apa langkah selanjutnya yang bisa saya ambil?" 

Pendekatan ini mengajak kita untuk beralih dari pemikiran "gajiku tidak cukup" menjadi "bagaimana cara membuat ini cukup bagi saya?"

Perubahan mindset ini mendorong kita untuk melihat potensi yang belum tergali dari keadaan yang tampak stagnan. 

Dengan mengubah cara kita memandang situasi keuangan kita, kita bukan hanya mencari jalan keluar dari kesulitan, tapi juga belajar bagaimana merancang kehidupan yang lebih memuaskan dengan apa yang kita miliki. 

Ini tentang menciptakan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, serta menemukan cara untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa harus selalu bergantung pada peningkatan penghasilan.

Pada intinya, mengubah mindset dari meratapi kekurangan menjadi mencari solusi bukan hanya membuka jalan bagi perbaikan keuangan, tapi juga mengajarkan kita nilai adaptasi dan ketahanan dalam menghadapi hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun