Mohon tunggu...
Maghfiroh WR
Maghfiroh WR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PGSD UPI Kampus Serang

Suka nulis kalo lagi mood~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tematik UPI Serang Gelar Penyuluhan KB di Desa Pakel Masjid

15 Agustus 2022   23:36 Diperbarui: 15 Agustus 2022   23:40 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Mahasiswa KKN Tematik UPI Serang Kelompok 190C dengan Ibu-Ibu Desa Pakel Masjid dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Banten Girang. (dokpri)

Indonesia memiliki jumlah pasangan usia subur sebanyak 48.536.690 dengan jumlah peserta KB baru yaitu 6.663.156 atau 13,73%. Dari 33 provinsi yang ada di Indonesia, provinsi Banten memiliki urutan kedua dimana jumlah pasangan usia subur nya sebanyak 2.448.052 jiwa, tetapi untuk jumlah peserta KB baru hanya memiliki peserta 269.608 atau 11,01% dibandingkan dengan DKI Jakarta yang jumlah pasangan usia subur nya sebanyak 2.031.956, dan untuk jumlah peserta KB baru nya yaitu 518.562 atau 25,52% (Data & Informasi Profil Kesehatan Indonesia, 2016).


Keluarga   berencana   merupakan   salah   usaha dalam  menekan  lonjakan  angka  kelahiran  di indonesia.    Tingkat    pertumbuhan penduduk yang  tinggi  disebabkan  pula  dan  penyebaran penduduk yang kurang merata antar pulau. Dan diperkuat  oleh  peryataan Saifudin (2013). “KB merupakan upaya pelayanan kesehatan peventif yang  paling  dasar  dan  utama,  alasan  utama diperlukan keluarga  berencana untuk  mencegah mortalitas  dan  morbilitas  pasangan  usia  subur (PUS).


Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi.


Namun, melihat pada Hasil Laporan Kinerja BKKBN tahun 2015 menunjukkan bahwa masih banyak kendala yang dihadapi pada pemasangan alat kontrasepsi yaitu kurangnya pengetahuan pasangan usia subur (PUS) mengenai alat kontrasepsi, belum optimalnya penyampaian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) secara mandiri maupun kelompok tentang metode kontrasepsi.


Guna memahami metode kontrasepsi modern di kalangan masyarakat, Selasa (9/8) Mahasiswa KKN Tematik UPI Kampus Serang Kelompok 190C  menggelar penyuluhan ber-KB untuk para ibu-ibu di Desa Pakel Masjid. Materi disampaikan oleh Ibu Ipah Hopipah selaku Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Banten Girang. Dalam penyuluhan tersebut menyampaikan materi mengenai 4 jenis alat kontrasepsi modern, bagaimana cara menggunakannya dan juga dibuka sesi tanya jawab.

Dokumentasi ketika penyuluhan sedang berlangsung  (dokpri)
Dokumentasi ketika penyuluhan sedang berlangsung  (dokpri)

“Ibu-ibu, ber-KB ini bukan berarti kita menunda kehamilan, akan tetapi memberi jarak pada kelahiran yang selanjutnya”, tutur Ibu Ipah ketika penyuluhan.


Tujuan dari adanya penyuluhan ini adalah agar ibu-ibu Desa Pakel Masjid memahami metode kontrasepsi modern minimal 4 jenis, meningkatkan kesertaan ber-KB, menurunnya jumlah angka kelahiran bayi, meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran, dan mencegah terjadinya penambahan kasus stunting. Karena Gerakan KB Nasional selama  ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam  membangun  keluarga  kecil  yang  makin mandiri. Keberhasilan ini mutlak harus diperhatikan  bahkan  terus  ditingkatkan  karena pencapaian  tersebut  belum  merata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun