Mohon tunggu...
Magdalena Suster
Magdalena Suster Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar merangkai kata

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wanita Mendatangkan Maut dan Wanita Memberi Hidup

12 Februari 2023   08:55 Diperbarui: 11 Mei 2023   12:41 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pribadi

Dalam kitab kisah penciptaan di katakan bahwa Allah melihat ciptaan-Nya itu lalu berkata "baik adanya". Kemudian Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya dan Allah melihat dan berkata "amat sangat baik". 

Perkataan itu mau menunjukkan bahwa manusia lebih dari ciptaan yang lain. Allah menciptakan manusia itu bukan dengan Firman tetapi langsung dengan tangan-Nya sendiri dari debu tanah. Sesudah Allah membentuk manusia dari debu tanah, Dia menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya dan manusia hidup. Kemudian, segala ciptaan yang lain itu diberikan Allah kepada manusia untuk mereka pelihara. Manusia itu pun hidup bahagia bersama dengan ciptaan yang lain yang diserahkan kepadanya.

Dalam perjalanan waktu manusia itu ingin menjadi sama dengan penciptanya. Manusia itu melawan kodratnya sebagai ciptaan. Manusia itu berpaling kepada Allah dan akhirnya jatuh dalam dosa. Manusia telah jatuh ke dalam dosa dan Allah tetap memanggil manusia itu. Manusia itu berkata kepada Allah bahwa ketika ia mendengar suara Tuhan ia bersembunyi karena ia telanjang. 

Allah bertanya kepadanya siapa yang memberitahukan bahwa engkau telanjang atau kamu sudah makan buah pohon yang Ku-larang engkau makan itu, tetapi Adam mengatakan bahwa perempun itu yang memberi kepadaku. Allah mengatakan kepada Hawa apa yang telah kamu lakukan itu tetapi Hawa mengtakan bahwa Ular yang menipiku. 

Kemudian Allah berkata kepada Ular: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan, antara keturunannya dan keturunmu, dan engkau akan meremukkan tumitnya" (bdk. Kej 3:15). Sejak saat itu sejarah keselamatan menjadi sangat sentral. Tuhan telah mengatakan bahwa seorang "wanita" dan "keturunannya" akan berperan melawan ular dan menghancurkan kepalanya. Kemudian Allah membuat kain dari kulit dan memberikan kepada manusia itu untuk menutupi ketelanjangannya.

Dosa yang dilakukan oleh manusia pertama atau leluhur itu menular dan diteruskan kepada keturunnya. Allah sangat mencintai manusia, oleh karena cinta-Nya yang besar itu mematahkan jurang pemisah antara manusia dengan pencipta-Nya. Apabila tidak ada Sang Penebus yang membawa kembali manusia pada hakikat relasi semula dengan Tuhan, maka penderitaan itu akan terus ditanggung oleh manusia. Allah yang Maha pengasih dan pencinta tidak membiarkan manusia itu terbelenggu dengan dosanya. Allah tidak membinasakan manusia yang telah melanggar firman-Nya. Allah menghukum manusia itu dengan mengusirnya dari taman Firdaus.

Kitab kejadian 3:15 meneruskan protogospel (kabar gembira purba). Suatu pewartaan awal berisi mengenai karya penebusan manusia. Suatu penegasan bahwa penebusan adalah pembukaan kembali pintu Taman Firdaus bagi mereka yang menerima pembaptisan. Penebusan itu dilakukan oleh Allah sendiri kerena hanya Dia yang dapat memulihkan relasi manusia yang telah ternoda oleh dosa. Allah rela menjadi manusia dan tunduk pada hukum manusia karena cinta-Nya. Cinta Allah sangat besar bagi manusia melampau segala sesuatu. Manusuia adalah ciptaan yang istimewa dihadapan-Nya. 

Pewartaan mengenai permusuhan antara "wanita" dengan ular. Dosa adalah bagian dari "wanita" pertama. Itulah dosa asal, dosa aktual atau kedosaan yang terbentuk dari kedua, apapun bentuk dosa merupakan bentuk kemenangan setan. Sedangkan Maria sesungguhnya adalah yang dikandung tanpa dosa. Itulah bunda kita yang terbebas dari segala bentuk kesalahan sekecil apapun. Allah telah menyiapkannya untuk mengandung dan melahirkan Putera-Nya.

Dalam kitab perjanjian Lama Allah selalu berfirman kepada umat-Nya atau kepada manusia melalui para utusan-Nya. Yesaya mengatakan kepada raja Ahas untuk meminta kepada Allah suatu tanda bahwa Allah menyertainya. "mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang diatas." Tetapi raja menolak apa yang dikatakan oleh nabi itu. Raja Ahas menjawab katanya "Aku tidak meminta, aku tidak mau mencobai Tuhan". Karena jawaban raja itu maka berkatalah Nabi Yesaya "baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku? Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan  melahirkan anak laki-laki dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Nubuat Nabi Yesaya terwujud dalam Perjanjian Baru. Nubuat itu menjelaskan bahwa sesungguhnya Wanita dan Anak sebenarnya tidak lain adalah Bunda Perawan Maria dan Yesus Puteranya. Kedua Injil mengambil teks Nabi Yesaya yakni Injil Matius dan Injil Lukas dan tradisi Gereja melihat seorang perawan yang mengandung dan membawa kekuatan keperawanan, Maria dan dalam Imanuel yaitu Yesus (bdk. Yes 7:14. Mat 1:23 dan Luk 1:31)

Kemudian selain dari pada penginjil Matius juga Yohanes memberikan bobot Mesianis dan Mariologis pada nubuat Mikha. Nubuat itu mengatakan bahwa seorang ibu akan melahirkan Mesias dan tempat lahirnya adalah Betlehem. Apa yang disampaikan dalam kita perjanjian lama itu sungguh terpenuhi dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dimana kedua penginjil menjelaskan dan mengungkapkan apa yang telah diramalkan dalam Perjanjian Lama tentang bunda Maria yang mengandung dan melahirkan Sang Mesias. Ramalan itu sungguh-sungguh terwujud dalam Perjanjian Baru. 

Wanita yang dimaksud dalam Perjanjian Lama ialah Bunda Maria. Maria adalah wanita pilihan Allah untuk mengandung dan melahirkan Putera-Nya. Allah telah merencanakan keselamatan sejak dunia dijadikan-Nya. Sejak mamusia pertama jatuh dalam dosa, Allah berfirman bahwa Ia akan mengadakan permusuhan antara keturunan wanita itu dengan setan "ular". Lalu, ketika tiba saat yang tepat, saat dimana Allah mau menyelamat manusia. Dia mengutus Malaikat Gabriel kepada seorang perawan dari Nazaret. Perawan itu adalah Maria. Dengan Matius menyebut nama Maria itu artinya Allah telah menyiapkannya untuk ikut ambil bagian dalam rencana Allah untuk menyelamatkan  manusia.

Dalam Kitab Perjanjian Lama ada tiga nubuat agung yang menjelaskan tentang wanita yang akan ikut ambil bagian dalam penyelamatan manusia. Tiga nubuat itu tertera dalam kitab Kejadian, Yesaya dan Mikha. Ketiga nubuat agung ini secara bersama mewartakan karakter Bunda Maria. Ketiga nara sumber itu tidak mengabaikan nilai dan semangat Maria sebagai sumber inspirasi Perjanjian Lama. Dalam kenyataannya santa Perawan Maria bukan saja dinubuatkan oleh banyak nabi tetapi juga secara khusus digambarkan melalui beberapa tokoh wanita Perjanjian Lama. Tradisi dan liturgi Gereja merayakan dan mengenang bahwa Maria itu dijiwai oleh Roh Kudus. Roh itu pulalah yang menjadi jaminan keaslian dari berbagai rujukan semangat Maria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun