Bayangkan, dari satu rumah saja mengalami kenaikan 100 persen, maka kalau dihitung satu kelurahan bisa mendapat untung ratusan juta rupiah. Bagaimana satu kecamatan?  Satu  Provinsi ? Satu Negara?
Tapi kan, Â dalam kondisi seperti ini mana bisa, masyarakat membayar rekening PLN yang melebihi belanja sembako mereka.
Sedangkan bantuan pemerintah saja tidak diterima dengan merata oleh seluruh warga Indonesia. Mungkin mereka akan memilih diputus listriknya kemudian menggunakan lilin pada malam hari, lebih romantis.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!