Mohon tunggu...
maftuatun nimatika
maftuatun nimatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

saya suka sekali membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cantik Itu Tidak Selalu

22 Juni 2022   21:18 Diperbarui: 22 Juni 2022   21:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimana standar cantik menurut pandangan orang?

Standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan, 

sedangkan kecantikan adalah keelokan (tentang wajah, muka); kemolekan.

Jadi, bisa disimpulkan jika standar kecantikan adalah ukuran yang bisa dijadikan sebagai bahan patokan untuk menentukan seseorang tersebut memiliki keelokkan (tentang wajah, muka) atau tidak.

Banyak orang mengartikan cantik itu harus putih, langsing, tinggi. Lalu apakah wanita yang berkulit gelap, postur tubuh gemuk dan pendek itu tidak bisa dikatakan sebagai wanita cantik?

Banyak perempuan yang berusaha untuk mencapai standar kecantikan yang mustahil. Mereka lebih memilih mengikuti standar yang dipandang oleh masyarakat, daripada menerima diri mereka apa adanya, dengan maksud agar diterima oleh kalangan masyarakat. Hingga tak lagi mempertimbangkan kesehatan fisik dan psikologis, bahkan perekonomian.

Bagaimana realita yang terjadi sekarang? Apakah beauty privilege mengarah pada diskriminasi?

Pada zaman modern saat ini, tak bisa dipungkiri bahwa orang yang memiliki penampilan lebih maka akan mendapat perlakuan pula yang lebih. berbeda nasibnya dengan seseorang yang memiliki penampilan biasa saja yang mendapat perlakuan biasa dan bahkan tak jarang pula mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan. Di Indonesia sendiri sudah menjadi hal umum jika seseorang mempunyai paras cantik akan mendapat compliment lebih dari orang-orang. Banyak orang-orang diluar sana yang viral hanya karena memiliki penampilan yang menawan. Anggap saja contohnya, ketika ada penjual yang memiliki paras cantik dan berbadan sexy, mereka sebegitu mudahnya viral hingga masuk pada media sosial sana sini. jika kita bandingkan dengan penjual yang memiliki penampilan biasa dan sederhana, orang-orang hanya menghiraukan saja.

Kemudian, apakah standar kecantikan wanita itu penting dalam dunia kerja? orang yang termasuk definisi cantik menurut mata masyarakat Indonesia pasti akan mendapat privilege lebih, misalnya dalam dunia kerja, bentuk fisik juga berpengaruh dalam karir, contoh nyatanya, salah satu persyaratan untuk bisa bekerja menjadi customer service, model, pramugari, teller bank, harus memiliki penampilan yang menawan atau good looking. Padahal tak jarang pula banyak orang yang pintar dan berbakat dalam hal itu, tetapi karena menurut standar kecantikan di Indonesia dia dinilai kurang, itu akan menjadi faktor penghambat diterimanya dia di pekerjaan itu.

Ubah insecure menjadi bersyukur

Perasaan ini timbul karena seseorang merasa kurang puas dengan dirinya sendiri dan sering memandang kelebihan orang lain. Hal itu menyebabkan seseorang kurang menemukan potensi dalam dirinya karena selalu memandang rendah dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun