Trump dalam pidatonya bilang, AS pernah cabut dari Paris Agreement. Alasannya Amerika bayar lebih banyak. Wkwkwkwk. Ngakak banget bagian ini.
Padahal, faktanya, Paris Agreement itu ya sama aja kayak arisan global. Tiap negara setor sesuai kemampuan, gak ada tagihan baku.
Kenapa AS diminta kontribusi lebih dan kenapa AS bayar banyak? Ya karena sejak 1850, AS udah nyumbang 24% emisi dunia. Coba bandingin sama Afrika yang populasinya 4 kali lipat Amerika tapi cuma menyebabkan 3% emisi dunia. Fair toh?
Lagipula, keluar dari Paris Agreement justru bikin AS kehilangan posisi di meja besar teknologi masa depan. Sekarang aja lihat buktinya, China berhasil dominan di pasar panel surya dan baterai listrik dunia.
Clean Coal? Ah, Marketing Doang Ini Mah!
Trump senang bilang "clean, beautiful coal." Kedengarannya manis, tapi realitanya? Batu bara tetap kotor, bikin polusi udara yang memicu asma, penyakit jantung, kanker paru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO_ mencatat 7 juta kematian per tahun terkait polusi udara.
Teknologi penangkap karbon yang katanya bikin batu bara "bersih" belum efisien dan mahal banget. Istilah 'clean coal' dari Trump itu lebih kayak slogan iklan daripada solusi nyata.
Sapi Juga Ikut Diseret Trump
Ini lucu tapi agak ngeselin sih. Trump bilang aktivis lingkungan mau larang sapi. Padahal gak ada aktivis lingkungan yang ngajak penduduk bumi memusnahkan sapi. Yang dibahas tuh soal metana dari sendawa dan kotoran sapi yang nyumbang pemanasan global.Â
Solusinya kan banyak. Bisa lewat pakan khusus, teknologi biogas, atau ngurangin deforestasi buat padang rumput. Gak ada yang mau stop kamu makan burger, Trump.
Menyalahkan Negara Lain Itu Gampang
Trump suka nyalahin polusi dari luar negeri. Memang, sebagian sampah laut datang dari Asia, tapi polusi udara dan emisi karbon AS kebanyakan ya dari industri lokal sendiri. Ironisnya, pas era Trump banyak aturan lingkungan dilonggarkan, bikin polusi lokal makin parah.
Sering banget narasi anti-iklim bilang aksi hijau itu merugikan ekonomi. Padahal sebaliknya. McKinsey bilang kerugian global karena iklim bisa capai 4% PDB pada 2050.
Setiap dolar buat adaptasi iklim bisa kasih manfaat balik 2-10 kali lipat. Badai, kebakaran, banjir, semua itu bikin biaya asuransi naik, harga pangan kacau. Jadi justru yang mahal itu kalau kalian (AS, terutama Trump) itu tetap denial.