Mohon tunggu...
Madri Pratama
Madri Pratama Mohon Tunggu... Programmer - Programmer; Jurnalis

Lulusan Diploma (D3) yang memiliki ketertarikan di bidang pemrograman dan sastra. Berpengalaman dalam melakukan pembuatan website dan menulis berita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Unila Mengadakan Sosialisasi Pemilahan Sampah dan Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik

29 Februari 2024   17:12 Diperbarui: 29 Februari 2024   17:19 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi KKN Unila di Desa Waymuli 2024

Lampung Selatan - Sebanyak 7 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila), antara lain, Fabien Avicenna Zattie, Maritza Nur Ramadhani, Yasmeen Basir Almadaniah, Della Rachmadani, Nabilla Ayu Zahra, Elysia Azhara Hendra, dan Faris Alif Habib mengadakan sosialisasi pemilahan sampah dan demonstrasi pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk. Program kerja ini diselenggarakan di Desa Waymuli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada 3 Februari 2024. Sasaran utama program kerja ini ialah para petani dan masyarakat desa.

Sosialisasi ini diadakan untuk memberikan informasi mengenai cara yang tepat dalam memilah sampah organik dan anorganik, serta pentingnya menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Praktik pembuatan pupuk organik juga bertujuan untuk memberikan solusi kreatif dalam mengelola sampah menjadi produk yang bermanfaat.

Pemaparan Materi Sosialisasi Pemilahan Sampah | Sumber: Dokumentasi KKN Unila di Desa Waymuli 2024
Pemaparan Materi Sosialisasi Pemilahan Sampah | Sumber: Dokumentasi KKN Unila di Desa Waymuli 2024

Pemanfaatan sampah rumah tangga untuk membuat pupuk organik menjadi salah satu inovasi yang menjadi fokus utama kegiatan ini. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral, dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011).

Sampah rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah, nasi basi, serta air cucian beras dapat digunakan sebagai bahan organik dalam pembuatan pupuk. Adapun bahan penunjang lainnya seperti gula merah dan EM4 (Effective Microorganisms) yang dapat dijumpai di toko pertanian.

Pada dasarnya pembuatan pupuk organik adalah proses dekomposisi dengan menggunakan aktivitas mikroba; oleh karena itu kecepatan dekomposisi dan kualitas pupuk tergantung pada keadaan dan jenis mikroba yang aktif selama proses pengomposan.

Penambahan bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms) dalam proses pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu pembuatan terhadap kandungan N, P, K, dan C dalam pupuk organik cair, serta menentukan pengaruh bioaktivator EM4 terhadap kandungan N, P, K, dan C dalam pupuk organik. Adapun penambahan gula merah berfungsi sebagai sumber makanan dan energi bagi mikroorganisme pengompos dan sumber karbon atau C-organik tersedia, dalam proses ini juga dapat menggunakan gula pasir maupun jenis gula lainnya.

Proses Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Sumber: Dokumentasi KKN Unila di Desa Waymuli 2024
Proses Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Sumber: Dokumentasi KKN Unila di Desa Waymuli 2024

Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi ini menuai sambutan positif dengan adanya keikutsertaan warga desa Waymuli dalam praktik pembuatan pupuk bersama mahasiswa KKN. Harapannya, warga desa dapat mengimplementasikan pemilahan sampah dan pemanfaatannya menjadi pupuk organik dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua tim KKN, Fabien Avicenna Zattie, berterima kasih atas partisipasi dan antusias warga. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran kita semua akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun