Mohon tunggu...
Fadlil Madinah Mukti Raharjo
Fadlil Madinah Mukti Raharjo Mohon Tunggu... 24107030038_Ilmu Komunikasi_UIN Sunan Kalijaga

Karunasekara.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengenal Olahraga Panahan: Jenis Busur, Perlombaan, dan Sistem Penilaian

5 Maret 2025   07:48 Diperbarui: 5 Maret 2025   07:48 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Lapangan Panahan (Sumber: Dokumen Pribadi))

Panahan adalah olahraga yang dilakukan oleh pemanah dengan menembakkan anak panah menggunakan busur untuk menembak sasaran atau target dengan jarak yang sudah ditentukan. Panahan adalah olahraga yang banyak menggunakan tubuh bagian atas. Selain menggunakan fisik, panahan juga memerlukan tingkat fokus yang tinggi untuk menembak sasaran atau target. Induk panahan di Indonesia adalah PERPANI (Persatuan Panahan Indonesia). Panahan memiliki dua macam alat, yakni Recurve dan Compound. Namun, di Indonesia ada tiga macam jenis alat panahan, yaitu Recurve, Compound, dan Standar Bow. Olahraga panahan dapat dilakukan secara individu maupun tim.

Sistem dalam perlombaan panahan dibagi menjadi dua, yakni kualifikasi dan eliminasi. Dalam kualifikasi, pemanah akan menembakkan enam anak panah sebanyak dua sesi, di mana setiap sesi terdiri dari enam seri. Jadi, dalam kualifikasi, pemanah menembakkan anak panah sebanyak 72 buah. Lalu, pada bagian eliminasi, para pemanah akan dipertemukan satu sama lain dan setiap pemanah akan menembakkan tiga anak panah. Para pemanah harus mencapai skor yang lebih tinggi dari lawan eliminasinya untuk melanjutkan ke babak eliminasi berikutnya, sedangkan yang kalah akan tereleminasi. Pada bagian eliminasi, terdapat lima seri di setiap sesinya. Para pemanah akan dipertemukan satu sama lain, setiap dua orang akan diadu, dan pemenangnya akan melanjutkan ke sesi eliminasi berikutnya.

Pada sesi eliminasi, sering kali sesi ini disebut sebagai sesi "Aduan" karena setiap dua pemanah akan diadu, dan yang menang akan melanjutkan ke sesi aduan berikutnya atau keluar sebagai pemenang, sedangkan yang kalah akan gugur atau tereleminasi, kecuali di semifinal. Jika kalah di semifinal, maka pemanah tersebut akan bertanding kembali di final untuk memperebutkan medali perunggu. Sementara itu, pemanah yang menang di semifinal akan bertanding di final untuk memperebutkan medali emas.

Namun, ada perbedaan dalam sistem penilaian skor pada divisi Recurve dan Compound. Pada divisi Recurve, sistem penilaian skor eliminasi adalah jika skor antara dua pemanah sama, maka masing-masing pemanah akan mendapatkan satu poin. Jika menang, pemanah akan mendapatkan dua poin, sedangkan jika kalah, tidak mendapatkan poin. Pemanah yang lebih dulu mencapai enam poin akan menjadi pemenang. Karena terdapat lima seri di setiap sesi, tidak menutup kemungkinan skor pemanah menjadi 5-5 atau imbang. Dalam situasi ini, masing-masing pemanah akan menembakkan satu anak panah sebagai penentu siapa yang akan melanjutkan ke babak selanjutnya atau keluar sebagai pemenang. Penembakan satu anak panah ini disebut shoot-off, di mana pemanah yang menembakkan anak panah paling dekat dengan titik tengah akan keluar sebagai pemenang dalam sesi eliminasi tersebut.

(Foto Recurve Bow (Sumber: Dokumen Pribadi))
(Foto Recurve Bow (Sumber: Dokumen Pribadi))

Lalu, sistem penilaian skor dalam sesi eliminasi pada divisi Compound sedikit berbeda. Dalam sesi eliminasi, para pemanah akan dipertemukan satu sama lain dan menembakkan tiga anak panah. Perbedaan sistem penilaian antara divisi Recurve dan Compound adalah jika dalam divisi Recurve pemanah yang menang di tiap seri mendapatkan dua poin, yang kalah tidak mendapatkan poin, dan jika seri masing-masing mendapatkan satu poin, maka dalam divisi Compound, sistem penilaiannya berdasarkan skor total. Setiap pemanah yang diadu akan menembakkan tiga anak panah sebanyak lima seri di setiap sesi. Setelah lima seri, pemanah dengan skor lebih tinggi akan melanjutkan ke sesi eliminasi berikutnya atau keluar sebagai pemenang. Pada divisi Compound juga terdapat shoot-off, karena tidak menutup kemungkinan pemanah memiliki skor yang sama, sehingga diperlukan shoot-off untuk menentukan pemenangnya.

(Foto Compound Bow (Sumber: Dokumen Pribadi))
(Foto Compound Bow (Sumber: Dokumen Pribadi))

Sistem penilaian skor pada sesi eliminasi atau aduan pada kategori Standar Bow tidak berbeda dengan kategori Recurve. Yang membedakan ketiga jenis busur ini adalah jarak yang diperlombakan. Pada Standar Bow, jarak yang diperlombakan adalah 10 meter, 20 meter, 30 meter, 40 meter, dan 50 meter. Perbedaan jarak ini tergantung pada usia pemanah. Untuk kategori umum, jarak yang digunakan adalah 50 meter, 40 meter, dan 30 meter. Pada divisi Compound, jarak untuk kategori junior adalah 40 meter, sedangkan untuk kategori umum adalah 50 meter. Sementara itu, pada divisi Recurve, jarak untuk kategori junior adalah 60 meter, dan untuk kategori umum adalah 70 meter.

(Foto Standard Bow (Sumber: Dokumen Pribadi))
(Foto Standard Bow (Sumber: Dokumen Pribadi))

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun