Mohon tunggu...
Rachmadi
Rachmadi Mohon Tunggu... Administrasi - Sarjana Ekonomi yang sekarang bekerja di bidang Administrasi dan Keuangan

Menulis dan Bercerita

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yerussalem Milik Siapa?

8 Desember 2017   18:27 Diperbarui: 9 Desember 2017   10:44 5918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Rabu 06 Desember kemarin, Presiden Amerika Serikat Donal Trump menggegerkan dunia internasional melalui pernyataannya terkait pengakuan oleh negara Amerika bahwa Yerussalem merupakan ibukota Israel. Sontak saja, Trump menuai kecaman dari banyak kalangan, keputusannya itu dinilai akan menyulut kembali api permusuhan antara Palestina dengan Israel yang telah mengalami konflik berkepanjangan .

Dalam pidatonya, Trump juga menerangkan bahwa kantor kedutaan besar Amerika Serikat akan dipindahkan ke kota Yerussalem. Kata Trump, ini adalah janji yang akan segera direalisasikannya.  Sungguh mengejutkan, aksi Trump ini direspon cepat oleh berbagai kalangan terutama umat Islam diseluruh dunia. Bagaimana tidak, Yerussalem atau Al-Quds begitu umat muslim menyebutnya merupakan tempat yang sangat bersejarah. Disana merupakan tempat dimana Nabi Muhammad SAW pernah melakukan 'transit' sebelum menuju ke Sidratul Muntaha (langit ketujuh) dari Masjidil Haram di kota Mekkah pada peristiwa Isra' dan Mi'raj.

Yerussalem adalah kota suci bagi umat muslim dan memiliki keistimewaan yang luar biasa tentunya karena disana terdapat Masjid Al-Aqsha. Dimesjid inilah nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra' (dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha). Perlu digaris bawahi, kota Yerussalem ini adalah bagian dari umat Kristen dan juga Yahudi. Ternyata bukan hanya Muslim saja, tapi juga dua penganut agama tadi yang sama-sama terkait dengan figur Nabi Ibrahim dalam kitab-kitab suci. Dikota yang merupakan salah satu kota tertua didunia itu, ada 3 bagian penting (BBC Indonesia).

Pertama, Gereja Makam Kudus. Disinilah situs paling bersejarah bagi penganut agama Kristen dan orang Armenia karena diyakini sebagai tempat penyaliban dan kebangkitan Yesus (dalam keyakinan Nasrani). Kedua, Dinding Ratapan. Merupakan tempat yang diyakini oleh kalangan Yahudi sebagai tempat batu fondasi penciptaan dunia, lalu juga tempat Abraham (Nabi Ibrahim as) akan menyembelih putranya, dalam keyakinan Yahudi tentunya.

Yang ketiga adalah Masjid. Dari kedua bagian yang sebelumnya dijelaskan tadi, kawasan umat Muslim ini adalah yang terbesar. Didalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha dan Kubah Batu As-Shakrah. Masjid Al-Aqsha yang dikenal sebagai tempat tersuci ketiga dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, dikelola oleh sebuah lembaga wakaf disana. Kemudian Batu As-Shakrah adalah tempat yang diyakini sebagai tempat bertolaknya Nabi Muhammad SAW menuju syurga ketika peristiwa Mi'raj. Untuk hal ini perlu dikaji kembali oleh masing-masing dari kita, saya kira.

Sekarang bisa kita bayangkan bagaimana perasaan umat Islam, khususnya penduduk Palestina sendiri dengan klaim dari presiden Trump. Akhirnya, kekhawatiran saya terhadap pemerintahan Trump yang akan berpengaruh besar terhadap umat Muslim sudah nampak. Dari awal menjabat saja, Trump sudah melakukan berbagai macam kebijakan yang tentunya menyudutkan umat Islam. Sebut saja, salah satunya itu pelarangan masuknya imigran dari negara-negara Muslim ke Amerika Serikat. Pastinya semua dari kita berfikir yang sama tentang hal ini, bukan?

Sebagai seorang Muslim sejati, sudah barang tentu kita merasakan kekecewaan yang begitu dalam kepada pemimpin Amerika Serikat tersebut. Sebegitu anti kah beliau dengan umat Muslim?

Kemarahan Erdogan

Kecaman dan respon negatif bermuculan seiring gejolak permasalahan ini. Recep Tayyip Erdogan, sebagai kepala negara Turki yang juga merupakan sosok pemimpin Islam yang sangat peduli terhadap situasi dan permasalahan ini menunjukkan amarahnya terhadap perlakuan Donal Trump. Menurutnya, Trump tidak hanya menginjak-injak nurani kemanuasiaan tapi juga telah melanggar hukum internasional.

Dalam penyampaiannya beberapa waktu yang lalu, Erdogan menyampaikan akan segera menindak lanjuti masalah ini dengan tegas. "Jika ingin diteruskan, maka kami akan menindak lanjuti dengan lebih serius" begitu ucapya. Tak ragu, Presiden Erdogan akan memobilisasi perjuangan umat Muslim diseluruh penjuru dunia untuk permasalahan ini. Saya pikir, ucapan Erdogan itu bukanlah omong kosong semata, dengan dukungan dari berbagai pihak Erdogan akan membuktikannya, sekalipun yang dia hadapi adalah Presiden Amerika Serikat.

Parah sekali, saya tidak habis pikir dengan kajadian ini. Sebenarnya saya bukanlah seorang yang suka berkomentar mengenai hal-hal politik, namun karena ini sudah menyinggung umat Islam saya pun merasa tersakiti dan ingin sekali rasanya membantu. Mungkin salah satunya dengan tulisan ini saya mengajak kepada kita selaku Muslim, hendaknya memiliki perhatian kepada Muslim lain dimanapun mereka, karena kita adalah saudara. Ya, sesungguhnya Muslim itu bersaudara dan tentunya persaudaraan yang akan membawa kita kepada kasih sayang Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun