Gus Dur menempatkan spiritualitas sebagai komponen fundamental dalam membangun mental juara. Baginya, kemenangan olahraga bukan hanya hasil dari latihan fisik dan teknik yang matang, tetapi juga dari keteguhan hati, kesabaran, dan nilai-nilai moral yang berakar pada tradisi keagamaan dan budaya bangsa.
Dalam beberapa ceramahnya, Gus Dur menekankan bahwa sepak bola harus menjadi "tempat latihan jiwa" selain fisik. Artinya, aspek spiritual dan etika sportivitas harus menjadi landasan dalam setiap pertandingan, sehingga para pemain tidak hanya mengejar kemenangan, tapi juga menjaga kehormatan dan rasa hormat terhadap lawan.
Pernyataan Gus Dur ini memberi sinyal bahwa kebangkitan prestasi sepak bola Indonesia akan lebih bermakna dan berkelanjutan bila didasarkan pada pembinaan karakter dan mentalitas yang kuat, bukan hanya mengejar hasil instan.
3. Sepak Bola Sebagai Cermin Kebangsaan dan Persatuan
Gus Dur sering memandang sepak bola sebagai salah satu ruang sosial yang paling demokratis dan inklusif di Indonesia. Sepak bola tidak hanya menyatukan para pemain di lapangan, tetapi juga menyatukan beragam suporter dari berbagai latar belakang sosial, agama, dan budaya.
Menurut Gus Dur, prestasi dalam sepak bola harus menjadi cerminan kekuatan bangsa yang majemuk dan persatuan Indonesia yang kokoh. Ketika stadion dipenuhi dengan sorak-sorai dan koreografi raksasa yang menggambarkan identitas nasional, hal itu menjadi simbol nyata kebangkitan rasa nasionalisme yang hidup dan dinamis.
4. Manifestasi Ramalan Gus Dur dalam Kemenangan Indonesia atas China di GBK
Kemenangan Indonesia atas China di stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada tahun 2025 menjadi momen bersejarah yang banyak dihubungkan dengan ramalan Gus Dur tentang kebangkitan bangsa dari arah yang tidak terduga. Atmosfer kemenangan yang dipenuhi dengan koreografi raksasa, takbiran, dan semangat rakyat yang membara, adalah bukti bahwa kekuatan rakyat dan nilai-nilai spiritual bisa menjadi penentu kemenangan di arena olahraga.
Suasana stadion yang menggabungkan unsur religius (takbiran) dan budaya nasional menunjukkan bagaimana olahraga bisa menjadi medan penyatuan spiritual dan sosial, sesuai dengan visi Gus Dur.
Seorang penonton asing yang menghadiri pertandingan tersebut membagikan pengalamannya melalui video di YouTube. Dalam video tersebut, ia mengungkapkan kekagumannya terhadap atmosfer stadion dan semangat para suporter Indonesia. Ia menyebut bahwa pengalaman menonton pertandingan di GBK adalah salah satu yang terbaik yang pernah ia alami.
Indonesia Menjadi Referensi Suporter Asia