Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panduan Praktis Bagi Orang Tua & Guru Menyikapi Kejahatan Terorisme

20 Januari 2016   07:45 Diperbarui: 20 Januari 2016   08:24 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Panduan Guru Cara Berbicara Kepada Anak Tentang Kejahatan Terorisme/Illustrasi Grafis/Sumber: http://www.kemdikbud.go.id"]

[/caption]

Pendidikan diyakini menjadi salah satu jembatan emas bagi lahirnya sumber daya manusia yang pintar, beriman dan berakhlak mulia. Karena itu, pendidikan karakter diyakini memiliki peran vital bagi keberlangsungan bangsa. Melalui lembaga pendidikan yang baik, diharapkan peserta didik tumbuh menjadi manusia cerdas sekaligus berkarakter. Agar kecerdasannya bukan berbalik menjadi daya perusak bangsa, karena itu perlu disertai dengan akhlak mulia.

Namun dunia ikut tersentak, ketika beragam peristiwa tindak kekerasan ramai dibicarakan. Peristiwa aksi terorisme di Gedung Sarinah Jl. MH. Thamrin Jakarta yang terjadi pada Kamis, 14 Januari 2016 sebagai contohnya. Berbagai media cetak maupun elektronik serta media sosial ramai membicarakannya, sehingga ragam berita itu sampai juga kepada anak-anak dan peserta didik. Apa yang sepatutnya dilakukan oleh orang tua dan guru ketika berbicara tentang aksi kejahatan terorisme kepada mereka?

Membicarakan masalah kejahatan seperti itu membutuhkan panduan, agar penjelasan orang tua-guru tidak kontraproduktif. Jika tidak siap, acapkali kita hanya memberikan opini pribadi berdasarkan prasangka. Untuk itu, tulisan ringan ini dibuat dalam rangka ikut mensosialisasikan panduan praktis yang telah dibuat oleh institusi berwenang terkait bidang pendidikan.

Pertama, panduan singkat orang tua, dan guru bagaimana berbicara pada anak-anak mengenai kejahatan terorisme. Panduan ini berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebagaimana sebelumnya telah diwacanakan di AntaraNews.com (14/02/2016).

Kedua, Surat Edaran dari Dirjen Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pedidikan Islam di lingkungan Kemenag. Surat Edaran bernomor: Dj.I/Dt.1.1/I/HM.00/84/2016 tertanggal 16 Januari 2016 ini berisi 8 point yang perlu disampaikan kepada peserta didik terkait aksi terorisme dan isu-isu radikalisme yang “mengatasnamakan agama”.

Panduan Bagi Orang Tua Berbicara pada Anak tentang Kejahatan Terorisme

Kemdikbud telah menuangkan “Panduan Singkat Bagi Orang Tua” seperti dipublikasikan sumber ini atau di laman ini. Saya kutip apa adanya, tentang cara berbicara orang tua kepada anak mengenai kejahatan terorisme dalam bentuk info grafis yang isinya meliputi enam sikap sebagai berikut:

[caption caption="Panduan Bagi Orang Tua/Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/01/panduan-singkat-bagi-orang-tua-dan-guru-bicara-tentang-kejahatan-teroris"]

[/caption]
  1. Cari tahu apa yang mereka pahami. Bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi, ajak anak untuk menghindari isu spekulasi
  2. Hindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak, terutama anak di bawah usia 12 tahun
  3. identifikasi rasa takut anak yang mungkin berlebihan. Pahami bahwa tiap anak memiliki karakter unik. Jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang, namun kewaspadaan tetap diperlukan
  4. Bantu anak mengungkapkan perasaannya terhadap tragedi yang terjadi. Bila ada rasa marah, arahkan pada sasaran yang tepat, yaitu pelaku kejahatan. Hindari prasangka pada identitas golongan yang didasarkan pada prasangka
  5. Jalani kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman, serta tidak tunduk pada tujuan teroris mengganggu kehidupan kita. Kebersamaan dan komunikasi rutin penting untuk mendukung anak.
  6. Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI, dan petugas kesehatan  yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.

 

Panduan Bagi Guru dan Kepala Sekolah

  1. Sediakan waktu bicara pada siswa tentang kejahatan terorisme. Siswa sering menjadikan guru tempat mencari informasi dan pemahaman tentang apa yang sedang terjadi
  2. Bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terverifikasi. Jangan membuka ruang terhadap rumor, isu, dan spekulasi.
  3. Beri Kesempatan Siswa untuk mengungkapkan perasaannya tentang tragedi/kejahatan yang terjadi. Nyatakan degan jelas rasa duka kita terhadap para korban dan keluarganya
  4. Arahkan rasa kemarahan pada sasaran yang tepat, yaitu pada pelaku kejahatan, bukan pada identitas golongan tertentu yang didasarkan pada prasangka
  5. Kembali pada rutinitas normal. terorisme akan sukses apabila mereka berhasil mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kehidupan kebangsaan kita.
  6. Ajak siswa berpikir positif. Ingatkan bahwa negara kita telah melewati banyak tragedi dan masalah dengan tegar, gotong royong, semangat persatuan dan saling menjaga
  7. Ajak siswa berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI, dan petugas
  8. Kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.

 

Panduan Bagi Guru di Lingkungan Madrasah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun