Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Membidik The Hidden Economy di Kampung Arema

22 Maret 2016   10:33 Diperbarui: 22 Maret 2016   12:14 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Peresmian Kampung Arema, Minggu (20/03/2016)/Sumber Foto: Yulius Rasianto (Baznas Kota Malang)"][/caption]Gang itu menjadi simbol bidikan potensi kampung wisata dan ekonomi kreatif beraroma Arema (Arek Malang). Lokasinya berada di Jalan Julius Usman Gg VI/RW 08, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Sejak hari Minggu lalu (20/03), gang itu secara simbolik telah diresmikan sebagai Kampung Arema oleh Walikota Malang, H. Mochammad Anton. Pada kesempatan itu, Abah Anton menegaskan: “Sekarang era ekonomi kreatif. Keberanian Kota Malang menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), dilandaskan pada fakta dan keyakinan di Kota Malang banyak potensi ekonomi kreatif yang tersebar di 57 kelurahan”.

[caption caption="Penandatanganan Prasasti Kampung Arema oleh Walikota Malang/Dok. Foto atas seizin Yulius Rasianto (Baznas Kota Malang)"]

[/caption]

Seiring dengan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sarat kompetisi, pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia mesti dipacu. Saya sependapat dengan cara pandang generasi muda seperti Dimas Oky Nugroho dalam artikelnya di Kompas.com (14/03.2016). Dia menegaskan dalam tulisannya:

Pastikan jangan sampai anak-anak kita menjadi penonton hanya gara-gara negara tidak terkonsolidasi, malah gagal menyediakan strategi dan regulasi yang tepat untuk mengantisipasi kejamnya kompetisi global dan persaingan antarbangsa.

Untuk itu, menurut pria keturunan Jawa-Melayu kelahiran Pemantang Siantar (37) itu, perlu didorong munculnya aktor baru, kelas menengah dan wirausaha muda. Pria peraih penghargaan American Council of Young Political (ACYPL) Fellowship itu berpandangan, "Negara harus mampu melahirkan aktor-aktor baru, baik nasional maupun lokal, di bidang wirausaha karena memang zaman ini adalah zaman emasnya para entrepreneur".

Keprihatinan Mas Oky Nugroho rupanya seperti gayung bersambut dengan kebijakan pemangkasan beban regulasi dan birokrasi di era Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Kebijakan itu bertujuan untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif yang berdaya saing. Kementerian Koperasi dan UKM misalnya, telah menyusun dan sedang melaksanakan 9 program unggulan, antara lain fasilitasi kemudahan perizinan usaha mikro dan kecil, fasilitasi sertifikasi HaKI bagi produk UMKM, fasilitasi SNI/ISO dan kehalalan produk, dan penumbuhan serta pengembangan wirausaha baru.

Nah, ketika Kampung Arema telah diresmikan, diharapkan menjadi pilar bagi pengembangan ekonomi kreatif di daerah. Hal ini sejalan dengan harapan akan lahirnya bibit-bibit pengusaha muda yang inovatif, yaitu socialpreneur yang bisnisnya mampu melibatkan banyak orang. Seperti di Jalan Ade Irma Suryani, telah berdiri “Arema Station”. Aneka jenis merchandise seperti sepatu olah raga, syal, kaos, jaket, slayer, topi, sticker, gantungan kunci, dan ragam pernak-pernik beraroma Arema diperjualbelikan di situ. Begitu pula yang ada di Jalan Galunggung, ada sejumlah toko merchandise bernuansa Singo Edan. Semarak usaha kecil di tepi jalan Sigura-Gura, ketika malam cukup ramai dengan pajangan aneka topi, kaos, sticker, dan semacamnya.

[caption caption="AREMA Station, toko Mercandhise Arema yang ada di Jl. Ade Irma Suryani/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Ketika itu, sehari usai peresmian Kampung Arema, pada Senin (21/3), saya sempat menemui H. Slamet Samsul Karim yang sehar-hari dipanggil Abah Slamet di rumahnya. Dia adalah salah satu Korwil (Kordinator Wilayah) Aremania Tongan, yang juga sebagai salah satu pelopor pembuatan merchandise Arema, owner penyedia pernak-pernik pakaian Arema (supporter apparel) dengan nama “Three R”. Salah satu sesepuh Korwil Arema itu beralamatkan di Jalan Ade Irma Suryani III/367 Malang, masih berdekatan dengan lokasi peresmian Kampung Arema. Ketika saya temui di rumahnya, tampak berserakan barang-barang merchandise, siap dikirim ke pelangannya.

[caption caption="Abah Slamet, salah atu Korwil Arema/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Kaos dan pernak pernik Arema di rumah Abah Slamet/Dok. Pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun