Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruang Publik Ramah Sosial di Taman Kota Malang

3 Oktober 2015   00:20 Diperbarui: 4 April 2017   17:33 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Publik dan Revitalisasi Taman Kota Malang

Kiranya patut kita syukuri, bahwa dengan segala kelebihan dan keterbatasannya, Kota Malang mendapat apresiasi sebagai “best practice” Kota Hijau se Asia Tenggara pada acara Asean Mayors Forum 2015 [7]. Pada tahun yang sama, Kota Malang juga dinobatkan sebagai Kota Layak Anak tingkat Madya secara nasional, yang diterimakan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara pada Agustus lalu [8]. Prestasi ini, naik satu tingkat lebih tinggi dari prestasi sebelumnya (tingkat Pratama) selama tiga tahun.

Pada Jumat sore itu (25/09/2015), saya sengaja mengajak keluarga untuk melihat Taman Kota Malang, yang telah diresmikan sejak 17 Juni 2015 lalu. Wow.. keren!. Taman Kota itu direvitalisasi dengan anggaran sebesar Rp 5,9 miliar. Pemkot Malang cukup kreatif, sumber dananya diperoleh dari dana CSR BRI [9], sehingga tidak harus merogoh kocek APBD Pemkot. Hal ini juga menggambarkan ada partisipasi dari dunia usaha. Perusahaan dalam mendistribusikan dana corporate social responsibility (CSR) cukup tepat, karena publik benar-benar dapat merasakan manfaatnya.

[caption caption="Pesona Alun Alun Kota Malang Pasca Direvitalisasi, Tampak Para Keluarga Bergembira Berkunjung ke Taman Ini/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Pasca berganti wajah (face off), Alun Alun Merdeka yang kini menjadi Taman Kota Malang itu terkesan makin cantik nan luas. Setelah pagar pembatas dipugar, seolah taman menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Pemugaran pagar pembatas melambangkan keterbukaan, seolah Pemkot dengan warganya tidak ada jarak lagi.

Begitu kami melangkahkan kaki melalui pintu masuk, terbentang jalan lebar sekitar 15 meter menuju taman, tampak aneka isi taman yang menarik. Di kiri kanan berjajar kursi-kursi elegan, tampak warga dari berbagai latar belakang sedang duduk-duduk sambil membaca. Ada pula yang duduk-duduk sambil mengusap-usap layar gadget, memanfaatkan jaringan WiFi bebas bea. Sebagian yang lain tampak asyik berfoto di sekitar taman. Pasangan keluarga muda juga terlihat asyik sedang mendorong anaknya dengan kereta bayi. Para pengunjung remaja tampak tersenyum sambil berfoto selfi... :)

[caption caption="Para Pengunjung Asyik Sedang Duduk Duduk di Taman Kota Malang/Foto Dokumen Pribadi "]

[/caption]

Saat itu, saya sekeluarga berjalan mengitari taman. Ketika anak kami melihat taman bermain, serta merta dia segera minta berhenti. Horee…! dia langsung berlari girang memasuki area play ground, taman bermain anak yang bersih dan nyaman. Kami menyaksikan sekumpulan anak-anak bergantian sambil tertawa girang bermain plorotan di arena Beautiful Malang. Tampak anak-anak lain sedang asyik bermain ayunan dan ragam jenis permainan lainnya.

Taman bermain anak itu diawasi oleh penjaga khusus, yang bertugas mendampingi anak-anak agar tidak saling berebutan, aman dan nyaman selama bermain. Sementara para orang tuanya menunggui di pinggir area. Bahkan disediakan ruang laktasi, ruang khusus bagi ibu-ibu agar nyaman ketika bayinya membutuhkan air Susu Ibu (ASI). Tidak elok kan, jika ibu-ibu sedang meneteki bayinya di tempat umum? Hehe... :) Gambaran di atas menujukkan bahwa ruang publik yang ramah sosial dan ramah anak telah diimplementasikan di Taman Kota Malang.

[caption caption="Beautiful Malang, Area Play Ground, Area Bermain Anak di Taman Kota Malang/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Ruang Laktasi, Ruang Khusus Ibu Menyusui di Taman Kota Malang/Foto Dokumen Pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun