Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Penulis Novel Islami, Welcome Back to School. Penulis Kumpulan Puisi, Jiwa-Jiwa Penggerak. Belajar Menulis untuk Terus Bisa Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hiburan Baru, Menulis di Kompasiana

7 April 2023   06:10 Diperbarui: 7 April 2023   06:12 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sejak kecil, setelah sahur hiburan saya adalah berlari menuju lapangan kecamatan Senori Tuban. Padahal jarak rumah dengan lapangan kurang lebih 3kg., pada saat itu usiaku duduk di bangku sekolah dasar. Melewati jalan penu bebatuan, berjalan berlali tanpa alas kaki. Sesampai lapangan, rumput yang hijau begitu segar dicium oleh sejuknya embun. Saya dan tiga temanku, berteriak sekeras-kerasnya untuk melatih vokal dan dibarengi latihan pernafasan untuk memperoleh nafas yang panjang. Kami berangkat setelah sahur, sebelum subuh dan kembali ketika adzan subuh berkumandang. Kegiatan lari pagi setelah sahur, memamng kami niati untuk memperoleh suara yang bagus dan panjang agar untuk melantunkan ayat-ayat suci alquran dengan suara yang indah.

Ketika aku sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama, hiburanku setelah sahur yaitu menyapu halaman rumah nenek hingga selesai waktu subuh. Aku memahami hidup adalah proses menuju tanggungjawab, taat dan patuh perintah orang tua. Membantu menyapu rumah nenek adalah hiburan yang menyenangkan, selain berpahala juga mengajarkan kepadaku untuk mencintai kebersihan. Mengajarkanku untuk bisa tanggungjawab dalam menjalani hidup, seperti setelah menyapu halaman kemudian mencuci baju kakek-nenek dan kemudian mencuci piring. Adalah aktifitas, karakter yang membetuk pribadiku yang sampai saat ini berusaha ketika selesai makan langsung mencuci piring sendiri. 

Dari hiburan dan kegiatan di atas, menjadi karakter yang suka menolong dan ringan untuk membantu orang tua. Orang tua sudah capek memasak, mengerti orang tua sedang kesusahan maka dengan kesadarannya segera membantunya tidak menunggu perintah. Hingga pada akhirnya, saya membantu memasak, menyapu, mencuci piring dan mencuci pakaian orang tua sampai duduk di bangku SMA. Berbeda dengan fenomena sekarang, orang berteriak-teriak minta tolong kepada anaknya, kemudian mengamuk, berkata dan bersikap kasar kepada anaknya. Karena si anak, ketika dimintai tolong berat dan tidak cepat-cepat, karena sibuk dengan gawainya. Kegiatan yang menurutku hiburan ini berhenti, ketika aku melanjutkan studiku di perguruan tinggi.

Saat di perguruan tinggi, hidup di masjid maka hiburanku setelah sahur adalah bersih-bersih masjid dan mencuci piring yang dipakai takjil jamaah. Saya lakukan sebelum subuh karena masih banyak energi dan ketika haus bisa minum untuk mengahiri sahur. Karakter terbentuk karena hiburanku saat di rumah waktu kecilku dulu, sungguh membuatku ringan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Pada saat mampir di basecamp kampus, terlihat kotor dan menurutku perlu dibersihkan ya saya sapu. Pun pada saat KKN, saat itu aku menjadi ketua. Aku marahi teman-teman bila setelah makan piring tidak dicuci. Melihat kondisi dapur yang kotor, piring yang berserakan dan gelas campur dengan putung rokok. Sempat bilang, "Piring, gelas yang kotor, apalagi didiamkan hingga hari berikutnya menjadi sumber penyakit bagi diri kita sendiri."

Setelah lulus kuliah dan berkeluarga, hiburanku saat kecilku dulu masih menjadi kebiasaanku. Ketika selesai makan, piring, gelas yang kupakai saya cuci sendiri. Walaupun ada adik yang mencucinya, walaupun kadang mertua menyuruhku agar piring dicuci oleh adik-adik. Dengan hanya mencuci piringku sendiri, setelah sahur sekarang hiburanku menulis di Kompasiana. Semoga dapat istiqomah memulai menulis sebelum subuh berkumandang. Karena kalau malam masih capek karena pulang kerja dan menemani anak bermain dan bahkan mengajak jalan-jalan. Menulis di Kompasiana, setelah sahur adalah hiburan baru dan waktu yang fresh untuk berfikir serta mengingat-ingat ide menulis yang kadang hilang di jalan.

***

Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun