Mohon tunggu...
M Dani Habibi
M Dani Habibi Mohon Tunggu... Dosen - Pendiri Pandu Institute

Dosen dan Peneliti dalam Bidang Sosial dan Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pro Kontra Merdeka Belajar

14 September 2023   10:28 Diperbarui: 14 September 2023   10:35 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka Belajar adalah konsep pendidikan yang telah menjadi topik perbincangan hangat di berbagai kalangan. Konsep ini mengusung ide bahwa peserta didik memiliki lebih banyak keterlibatan dalam proses pembelajaran dan memiliki kebebasan untuk memilih materi serta metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan potensi mereka. Namun, seperti halnya ide-ide besar lainnya, Merdeka Belajar juga memiliki pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan.

Meningkatkan Motivasi Belajar. Merdeka Belajar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena mereka memiliki kebebasan untuk memilih topik yang mereka minati. Hal ini dapat mendorong minat intrinsik dan semangat belajar yang lebih tinggi.

Penyesuaian dengan Kemampuan Individu. Setiap peserta didik memiliki tingkat pemahaman dan kecepatan belajar yang berbeda. Merdeka Belajar memungkinkan mereka untuk belajar pada tingkat mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi akademik.

Pengembangan Keterampilan Mandiri. Melalui Merdeka Belajar, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan mandiri yang sangat penting dalam kehidupan mereka. Mereka belajar untuk mengatur waktu, mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka, dan mengatasi hambatan sendiri.

Kontra Merdeka Belajar.

Kurangnya Pengawasan dan Bimbingan. Dalam konteks Merdeka Belajar, ada risiko kurangnya pengawasan dan bimbingan yang memadai. Ini dapat membuat beberapa peserta didik terlewatkan dalam pembelajaran atau mengalami kesulitan dalam menavigasi beragam sumber belajar.

Ketidaksetaraan Akses. Merdeka Belajar mungkin tidak berlaku secara merata di semua lapisan masyarakat. Peserta didik dari keluarga dengan akses terbatas ke sumber daya pendidikan tambahan atau bimbingan orang tua mungkin akan kesulitan dalam menerapkan konsep ini.

Potensi Ketidakseimbangan Materi Pembelajaran. Peserta didik yang lebih suka belajar topik tertentu mungkin mengabaikan aspek lain dari kurikulum yang juga penting. Ini bisa mengarah pada ketidakseimbangan dalam pemahaman mereka tentang berbagai subjek.

Dalam kesimpulan, Merdeka Belajar memiliki potensi untuk menghasilkan peserta didik yang lebih mandiri, termotivasi, dan mampu mengatur pembelajaran mereka. Namun, tantangan dalam implementasinya, seperti akses yang tidak merata dan risiko kurangnya pengawasan, perlu diatasi dengan bijak. Pendidikan yang efektif adalah kombinasi dari Merdeka Belajar yang terkelola dengan baik dan bimbingan yang memadai untuk memastikan perkembangan yang seimbang dan merata bagi semua peserta didik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun