Tidak hanya menjadi orang rantau yang membutuhkan perjuangan dan tekad yang kuat agar bisa bertahan di tempat yang baru, tapi sama halnya menjadi seorang santri. Harus bisa mengikhlaskan diri untuk berpisah dengan keluarga, teman dan sanak famili lainnya. Harus merelakan menerima penggemblengan ilmu selama bersatus santri dan siap diatur dalam segala hal. Tapi sejatinya, seperti itulah kehidupan yang sesungguhnya ketika berada di lingkungan masyarakat nanti.
Bagi saya yang berprofesi sebagai santri (thalibul ilmi) maka berkumpul dengan keluarga di bulan Ramadhan inilah yang menjadi khas Ramadhan yang dirindukan. Bukan dalam hal memiliki pakaian baru, aksesoris baru ataupun kemewahan tapi sebuah pertemuan.