Antara Demokrasi dan Kesejahteraan: Refleksi Pemilu 2024 dan Realitas Pedagang Asongan Terminal Bungurasih
Pemilihan umum (Pemilu) selalu menjadi tonggak penting dalam sebuah negara demokratis. Ini adalah saat di mana rakyat memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka dan memilih pemimpin yang akan membawa negara ke arah yang lebih baik. Namun, di balik gemerlapnya proses demokrasi, ada realitas pahit yang harus dihadapi oleh sebagian masyarakat, seperti pedagang asongan di Terminal Bungurasih.
Pemilu 2024 adalah momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Di tengah perdebatan sengit dan kampanye politik yang memanas, banyak janji kesejahteraan yang diusung oleh para calon pemimpin. Namun, saat kertas suara telah dihitung dan pemenang diumumkan apakah janji-janji itu benar-benar akan memberikan dampak positif pada kehidupan sehari-hari masyarakat?
Terminal Bungurasih yang dikenal sebagai pusat transportasi, menjadi saksi bisu dari realitas yang terabaikan. Pedagang asongan di sekitar terminal ini, meskipun turut merasakan getaran demokrasi tetapi tidak selalu merasakan sentuhan kesejahteraan yang dijanjikan. Mereka tetap hidup di bawah bayang-bayang kemiskinan, bahkan setelah pemilihan umum ini berakhir. Pedagang asongan di Terminal Bungurasih adalah gambaran hidup dari kisah pahit di balik janji-janji politik yang keluar dari mulut para politisi. Mereka bekerja keras setiap hari berjuang untuk mencari nafkah namun terus merasakan ketidakpastian ekonomi. Meskipun demokrasi memberi mereka hak untuk memilih pemimpin, namun apakah demokrasi tersebut memberikan dampak nyata pada kesejahteraan mereka?
Banyak di antara pedagang asongan tersebut merasa ditinggalkan oleh system yang disebut dengan pemerintahan. Kebijakan ekonomi yang kurang mendukung, minimnya akses pada pendidikan dan pelatihan keterampilan, serta beban pajak yang berat semuanya menjadi beban tambahan bagi mereka yang berjuang bertahan hidup. Pemilu 2024 memberikan harapan baru, namun sejauh mana harapan itu dapat diwujudkan?
Salah satu kritik utama yang dapat diajukan adalah terkait dengan sistem ekonomi yang kurang merata. Pemimpin yang terpilih harus mampu menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi inklusif, di mana setiap lapisan masyarakat termasuk pedagang asongan memiliki akses yang adil dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Pendidikan juga menjadi kunci utama untuk membuka pintu menuju kesejahteraan. Namun, banyak anak-anak pedagang asongan di Terminal Bungurasih yang belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin terpilih untuk fokus pada penyediaan pendidikan dan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan kapasitas pedagang asongan dan membuka peluang baru bagi mereka.
Selain itu, sistem pajak yang adil dan mendukung perlu dipertimbangkan sebagai langkah nyata untuk mengurangi beban ekonomi pedagang asongan. Reformasi pajak yang mempertimbangkan tingkat penghasilan dan memberikan insentif kepada pelaku usaha kecil dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Program bantuan dan pelatihan kewirausahaan dapat membantu pedagang asongan untuk mengembangkan usaha mereka. Pemimpin terpilih harus memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat masyarakat paling bawah.
Kesimpulannya tantangan nyata terletak pada implementasi janji-janji yang diusung oleh pemimpin yang terpilih. Masyarakat, termasuk pedagang asongan di Terminal Bungurasih hanya dapat menantikan bukti nyata bahwa demokrasi tidak hanya menjadi ritual politik setiap beberapa tahun sekali, tetapi benar-benar membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari mereka. Diperlukan kerja keras, keterbukaan, dan akuntabilitas dari pihak pemimpin untuk mewujudkan visi kesejahteraan yang dijanjikan. Reformasi ekonomi, pendidikan, dan dukungan sosial menjadi kunci untuk mengatasi kesenjangan dan ketidaksetaraan. Hanya dengan demikian, demokrasi dapat dianggap berhasil ketika setiap warganya merasakan sentuhan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI