Mohon tunggu...
M Idris Handika Y P
M Idris Handika Y P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa MMD UB Berpartisipasi dalam Acara Larungan Telaga Ngebel dalam Rangka Grebeg Suro Ponorogo

19 Agustus 2023   13:35 Diperbarui: 19 Agustus 2023   13:49 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Mahasiswa MMD UB 465

Kecamatan Ngebel merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kota Ponorogo. Kabupaten Ponorogo menjadi salah satu kota dengan segudang tradisi yang masih kental dan masih rutin dilakukan hingga saat ini. Salah satu tradisi di Kabupaten Ponorogo yang hingga sekarang masih dilakukan setiap tahunnya yaitu kegiatan rutin yang bertepatan di bulan suro atau tahun baru Islam. Salah satu acara yang diadakan yaitu Larungan. 

Larungan termasuk rangkaian acara Grebeg Suro yang dilaksanakan di Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Grebek Suro sendiri merupakan acara tradisi budaya yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Sedangkan Larungan Telaga Ngebel merupakan acara rutin yang digelar masyarakat Ponorogo sebagai suatu bentuk ucapan rasa syukur dan pertanda jika telah memasuki tanggal 1 suro atau 1 Muharram.

Pada tahun ini 2023, acara Larungan Telaga Ngebel diselenggarakan bertepatan dengan adanya kegiatan MMD atau Mahasiswa Membangun Desa dari Universitas Brawijaya yang berada di Kecamatan Ngebel, sehingga pihak Kecamatan dan MMD melakukan kolaborasi saat acara Larungan yaitu dengan menjadikan mahasiswa sebagai tim dokumentasi selama 2 hari. 

Di dalam kegiatan larungan ini mahasiswa diperbolehkan untuk ikut andil dalam rangkaian acara. Selain melakukan dokumentasi kegiatan, mahasiswa juga diizinkan untuk ikut menonton rangkaian acara Larungan Telaga Ngebel ini. Rangkaian acara Larungan dilaksanakan cukup panjang dan terdapat beberapa acara yang memang sakral. 

Pada hari pertama tanggal 18 Juni 2023, rangkaian acara bersifat lebih sakral karena terdapat prosesi ritual seperti Upacara Wedhus Kendhit, yaitu penyembelihan kambing yang dipilih secara khusus berdasarkan motif warna bulunya yang berwarna hitam dengan bulu putih yang melingkari badan kambing tersebut seperti cincin. Kemudian darah bekas penyembelihan akan dilarung ke Telaga. Bagian Jeroan kambing akan disimpan yang kemudian akan di gunakan dalam prosesi ritual berikutnya pada malam hari. 

Dokumentasi Pribadi Mahasiswa MMD UB 465
Dokumentasi Pribadi Mahasiswa MMD UB 465

Setelah malam hari tiba ritual selanjutnya adalah Lampah Ratri, Penanaman Cok Bakal, dan Juga Larung Sesaji yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat. Lampah Ratri adalah prosesi ritual untuk mendoakan sesaji sebelumnya sebagai berkah dari yang Maha Kuasa yang dipimpin oleh tokoh masyarakat yang diiringi dengan  pembawaan obor dan juga tanpa suara. Kemudian prosesi ritual akan dilanjutkan dengan penanaman Cok Bakal, yaitu penanaman jeroan kambing yang sudah disiapkan pagi hari tadi. Diakhiri dengan larung sesaji ke Telaga Ngebel tersebut.

Pada Rabu, 19 Juli 2023 terdapat rangkaian acara Larungan terakhir yang dilaksanakan mulai pagi hari. Pada hari tersebut acara Larungan dihadiri oleh banyak masyarakat baik dari Kabupaten Ponorogo atau Kabupaten dan Kota lain karena pada hari terakhir Larungan ini merupakan acara yang memang diperuntukan dan dapat ditonton oleh seluruh wisatawan dengan membayar tiket masuk ke Telaga Ngebel. 

Acara Larungan ini dihadiri oleh Bapak Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo secara langsung, dimana saat itu memang acaranya berlangsung sangat ramai oleh para wisatawan yang ingin juga menyaksikan secara langsung. Rangkaian acara yang disuguhkan yaitu ada tari gambyong, reog, purakan tumpeng yang bisa diperebutkan oleh wisatawan secara langsung, dan Larungan atau menenggelamkan buceng nasi merah di tengah Telaga Ngebel. 

Buceng sebelum di larungkan di telaga dan tumpeng buah serta sayur sebelum dipurak oleh wisatawan, akan di arak terlebih dahulu mengelilingi Telaga Ngebel. Selain melihat Larungan Buceng dari tepian telaga, wisatawan yang ingin menyaksikan lebih dekat proses pelarungan buceng di tengah telaga, dapat menyewa speed boat yang merupakan salah satu usaha masyarakat daerah Ngebel. Dengan cukup membayar speed boat saja para wisatawan sudah dapat menaiki speed boat menuju ke tengah telaga dan menyaksikan Larungan Telaga Ngebel dengan jarak lebih dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun