Daeng Amhar Lakukan Reses : Warga Kecamatan Serasan Timur Titipkan Harapan Pembangunan

Kompasiana - Arung Ayam : Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Dapil 7 (Kabupaten Natuna dan Anambas), yaitu Daeng Amhar, dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar kegiatan reses masa sidang ke-3 tahun 2025 di Gedung Serbaguna Desa Arung Ayam, Kecamatan Serasan Timur. Kegiatan Reses ini menjadi wadah dialog penting untuk menyerap aspirasi atau pokok pikiran (Pokir) dari masyarakat.

Kegiatan reses yang dilaksanakan dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk Forkopimcam Serasan Timur, Kepala Desa dan BPD se-kecamatan Serasan Timur, pihak keamanan, serta perwakilan masyarakat dari setiap Desa. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan wilayah.

Sebagai anggota DPRD Kepri dari Komisi III yang membidangi Pembangunan dan Infrastruktur, Daeng Amhar berpesan kepada masyarakat agar mengajukan usulan yang sifatnya membangun. "Saya harap masyarakat dapat mengusulkan kegiatan yang sesuai dengan bidang saya, seperti infrastruktur. Namun, jangan ragu juga untuk menyampaikan aspirasi diluar bidang saya. Saya akan pastikan untuk mengawal dan menyampaikannya kepada rekan-rekan dikomisi terkait," ujar Daeng Amhar.

Kegiatan Reses Daeng Amhar di Desa Arung Ayam Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, (01/09-2025), Courtesy  Image: Fandi.

Beragam Aspirasi Masyarakat Terungkap dalam Sesi Tanya Jawab

Sesi tanya jawab menjadi momen paling interaktif. Masyarakat secara antusias menyampaikan berbagai masalah dan usulan yang mereka hadapi. Beberapa pertanyaan dan aspirasi penting yang tercatat antara lain:

• Sasmira : mengusulkan bantuan untuk pesantren yang baru dibangun masyarakat membutuhkan dukungan untuk pembangunan fisik dan kegiatan operasional.

• Salmedi : menyampaikan permasalahan mesin PLN yang sering rusak serta urgensi pembangunan jalan di Desa.

• Burhanudin : menyoroti pentingnya dukungan untuk kegiatan keagamaan dan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam).

• Abdul Roni meminta ketegasan dari aparat keamanan terhadap aktivitas nelayan yang menggunakan alat tangkap ilegal seperti bom dan pukat, yang merusak lingkungan WPP 711 Kabupaten Natuna.

•