Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money

Transformasi Teknologi Komunikasi pada BMT sebagai Koperasi "Bankable"

30 April 2018   06:09 Diperbarui: 30 April 2018   08:22 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika dulu untuk membuat laporan keuangan ditulis secara manual yaitu ditulis tangan di buku, atau paling banter diketik memakai mesin ketik, maka di era komputer, mengetik surat atau membuat laporan keuangan bisa menggunakan Microsoft Office. Bahkan, untuk data angka, dengan menggunakan program Excel, proses penghitungannya bisa dilakukan dengan otomatis (rumus tertentu). Tahap perkembangan selanjutnya adalah adanya software akuntansi. Dengan software ini kita tidak perlu membuat jenis pembukuan mulai dari jurnal harian hingga neraca akhir, cukup kita memasukkan nilai transaksi pada akun yang tersedia.

Bagi BMT, teknologi internet dapat digunakan sebagai sarana mencari peluang permodalan, mencari investor, memperluas pasar dan jaringan, dll. Fasilitas internet dapat dipakai juga untuk jasa pembayaran online seperti listrik, telepon, PDAM, pulsa, tiket, angsuran dan masih banyak lagi. Bahkan, dengan alat EDC, transaksi bisa berlangsung di mana saja dan kapan saja, karena alat tersebut mobile (bisa dibawa-bawa). EDC juga bisa dipakai sebagai sistem jemput bola, dalam arti kita yang mendatangi pelanggan bukan mereka yang datang ke kantor.

Penutup

Dari berbagai uraian di atas, jelas bahwa teknologi komunikasi mampu membawa perubahan besar dan mendasar dalam berbagai aktivitas BMT itu sendiri maupun terhadap para nasabahnya. Bagi BMT, memberi kemudahan dan kecepatan dalam proses kerja, efisiensi dan efektivitas, tingkat keakuratan dan ketelitian yang tinggi, serta menghasilkan produk dan jasa yang memiliki daya saing dan nilai tawar yang kompetitif.

Sedangkan bagi nasabahnya, adanya pelayanan yang cepat dan ringkas, pembayaran online dalam tabungan dan angsuran, transaksi mobile (kapan saja dan di mana saja), serta berbagai kemudahan lainnya.

Oleh karena itu, penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi, jika suatu BMT tetap ingin survive, punya daya saing, bahkan memenangkan kompetisi. BMT yang hanya apa adanya dan gagap teknologi, akan segera ditinggalkan oleh nasabahnya. BMT diharapkan tak pelit untuk mengeluarkan anggaran untuk selalu memutakhirkan teknologi komunikasinya. Anggap itu sebagai investasi jangka panjang, sebab jika dikelola dan dimanfaatkan secara baik dan tepat, teknologi tersebut akan memberikan keuntungan bagi BMT dan nilai tambah bagi nabasahnya.


Dengan begitu, BMT yang tersebar di daerah pedesaan dan kota-kota kecil akan dapat menjangkau nasabah yang tak ter-cover oleh dunia perbankan dan bahkan menjadi kebanggaan mereka karena fasilitas dan pelayanannya hampir menyerupai perbankan. Beberapa BMT malah telah menyatakan diri sebagai "bankable".

Selain sebagai soko guru perekonomian nasional, koperasi diharapkan mampu menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun