Pengertian evaluasi kurikulum Â
Harsono (2005) berpendapat bahwa kurikulum adalah gagasan pendidikan yang diungkapkan dalam praktik.  Evaluasi kurikulum  adalah proses penerapan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan dapat diandalkan untuk mengambil keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau sudah diterapkan.  Penilaian kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau setiap bagian dari kurikulum, seperti tujuan kurikulum, isi atau metode pengajaran. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematis, metode ilmiah, dan metode penelitian.Â
Tujuan evaluasi kurikulum Â
Tujuan penilaian kurikulum adalah untuk membuka proses penerapan kurikulum secara keseluruhan, dilihat dari berbagai sudut pandang. Â Menurut Tyler, tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi, baik secara statistik maupun pendidikan. Tujuan evaluasi kurikulum menyangkut dua hal, yaitu:
- Evaluasi digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program,Â
- Penilaian dapat digunakan sebagai alat bantu  pelaksanaan kurikulum (pembelajaran).Â
Tujuan  evaluasi kurikulum adalah untuk menyempurnakan kurikulum dengan  mengungkapkan proses penerapan kurikulum yang mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Â
Prinsip evaluasi kurikulum Â
- Tujuan khusus  Setiap program evaluasi kurikulum bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara jelas dan tepat.Â
- Bersifat  objektif  harus sesuai dengan kenyataan yang ada dan berasal dari data yang tersedia secara aktual dan akurat yang diperoleh dari instrumen nyata.
- Sifatnya luas  mencakup seluruh dimensi atau aspek  kurikulum.  kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan  Para peserta proses pembelajaran seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua dan juga siswa itu sendiri, secara bersama-sama bertanggung jawab atas pelaksanaan dan keberhasilan program penilaian.
- Efisien  efisiensi penggunaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan pendukung. jadi hasil evaluasi hendaknya bertujuan lebih tinggi atau seimbang dengan materi  digunakanÂ
- Berkesinambungan  Hal ini berkaitan dengan penyempurnaan kurikulum.  Jadi peran guru dan kepala sekolah sangat penting karena merekalah yang mengetahui pelaksanaan, permasalahan dan keberhasilan  kurikulum yang diterapkan.Â
Fungsi evaluasi  kurikulumÂ
- Â Umpan balik kepada siswaÂ
- Sebagai sarana untuk mengetahui prestasi peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
- Memberikan informasi dan referensi bagi pengembangan program mata kuliahÂ
- Dasar bagi setiap siswa untuk memutuskan masa depan mereka sehubungan dengan kehidupan kerja dan pengembangan karirÂ
- Bagi perancang kurikulum pada pokoknya ingin dicapaiÂ
- Sebagai reaksi dari semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan  sekolah, misalnya; orang tua,  pendidik.Â
Manfaat Evaluasi KurikulumÂ
Manfaat evaluasi kurikulum dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan berikut:
- Untuk guru.  Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana proses pembelajaran  telah dilaksanakan, apakah berhasil atau tidak.Â
- Untuk pengguna praktis . Evaluasi kurikulum berguna untuk menilai seberapa baik kurikulum  telah diterapkan di semua sekolah, apakah berhasil atau tidak.Â
- Bagi orang tua dan masyarakat.  Evaluasi kurikulum berguna untuk mengevaluasi dan mengukur sejauh mana kurikulum yang  dilaksanakan membuahkan hasil nyata sesuai keinginan dan keinginan orang tua dan masyarakat.Â
Model evaluasi kurikulumÂ
- Evaluasi model penelitian  Model evaluasi kurikulum berkaitan dengan teori dan menggunakan metode psikotes dan eksperimen lapangan.  a) Tes psikologi atau tes psikomotorik  Secara umum tes ada dua jenis yaitu tes kecerdasan dan tes prestasi belajar  b) uji lapangan  Metode ini sudah umum digunakan dalam penelitian botani pertanian sejak tahun 1930-an. Namun model penelitian  ini dapat digunakan dalam dunia pendidikan.Â
- Evaluasi model objektif  Investigasi yang obyektif harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:  a) Kami sepakat mengenai tujuan kurikulum.  b) Mengartikulasikan tujuan tersebut dalam kegiatan siswa. c) Mengembangkan materi kurikulum yang konsisten dengan tujuan tersebut.  d) Ukur kesesuaian  perilaku siswa dan hasil yang diinginkan. Â
-  Model Campuran Multivariat  Penilaian setiap kurikulum diukur terhadap kriteria masing-masing kurikulum, model ini menyajikan unsur-unsur kedua pendekatan, memungkinkan perbandingan lebih dari satu kurikulum.