"Walid nak Dewi, boleh?"
Salah satu dialog klip video yang sedang viral di media sosial, TikTok maupun Instagram. Dialog tersebut rupanya berasal dari salah satu series Malaysia namun juga viral di Indonesia. Series itu berjudul Bidaah. Banyak juga orang Indonesia yang mengomentari "Filmnya di sana tapi kejadiaannya di sini." Begitu miris memang dengan jika kita menengok beberapa kejadian penyelewangan agama di antara orang-orang yang terlihat agamis. Bahkan beberapa pun dibiarkan oleh negara.
Series Bidaah sebenarnya tentang apa?
Jika kalian malas melihat series Bidaah karena muka Walid yang bikin merinding, saya malah penasaran dengan bahasan utama Bidaah. Apakah hanya membahas penyimpangan tentang memuaskan nafsu laki-laki yang dibalut agama atau 'secara halal'? Merujuk dari banyaknya klip yang tersebar di sosial media. Saya pun mencoba menontonnya baru sampai episode 6 akhir-akhir ini.
Di awal video kita diperlihatkan cuplikan Walid dan istri-istrinya; Hafizah dan Rabiul yang sedang mengajar sebuah majelis taklim. Walid bersama jamaah laki-laki dan kedua istrinya bersama jamaah perempuan. Namun ada hal yang janggal dari warna pakaian mereka. Para istri walid memakai pakaian yang berwarna-warni namun jamaah perempuannya sebagian menggunakan baju berwarna hitam dan sebagian lainnya putih. Jamaah laki-lakinya pun hanya menggunakan baju berwarna putih.
Awalnya yang dikatakan Walid sesuai dengan pengetahuan saya yang tertulis di Hadis atau Al-Qur'an, saya pun mulai bingung. Mana ajaran Walid yang tidak sesuai dengan syariat Islam seperti klip-klip video di Tiktok? Namun adegan selanjutnya memunculkan kecurigaan sebenarnya.
Di Indonesia juga ada versi lain Walid?
Saat sedang iseng mencari konten tentang Walid di Tiktok saya melihat seorang tokoh disebut dari Indonesia yang kelakuannya menyerupai Walid. Di konten itu ditulis nama Eyang Subur. Dilansir dari kompas.tv (13/1/2022), Eyang Subur mulai mencuat namanya di tahun 2013 karena dituduh melakukan praktik perdukunan dan penyimpangan agama islam. Eyang Subur bahkan menikah sebanyak tujuh kali yang jelas melanggar syariat agama islam dengan maksimal istri hanya sebanyak empat orang.
Lalu persamaanya dengan Walid?
Di dalam series Bidaah kita diperlihatkan berbagai ajaran sesat dari Walid. Walid tidak menganggap dirinya sebagai Rasul, namun dia percaya bahwa dialah Imam Mahdi yang diutus untuk meluruskan ajaran islam. Dia juga mengaku-ngaku bertemu dengan Rasulullah di dalam mimpinya.
Setelah mencari beberapa referensi tentang Eyang Subur di internet, ternyata praktik ajaran sesatnya tidak ditampilkan pada publik. Hanya korban-korban muridnya dan tindakan menikah sebanyak tujuh kalinya yang disoroti.
Dari sini pun ada kemiripan daripada Eyang Subur dan Walid. Memang Walid hanya memiliki istri sebanyak empat orang namun ia melakukan hal yang bahkan di Islam pun tidak pernah dibahas, yaitu nikah batin. Nikah yang hanya dilakukan di alam ghoib, kata Walid di seriesnya. Jika dihitung dengan nikah batin yang di lakukan Walid, jumlah istri Walid malahan melebihi Eyang Subur.
Penyimpangan Walid terasa dj vu?
Beralih dari penyimpangan Walid di masalah pernikahan dan perjodohan yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan merendahkan wanita. Banyak ajarannya yang terasa pernah kontroversial serta viral di Indonesia yang melibatkan beberapa pondok pesantren.
Seperti saat Walid menyuruh jamaahnya meminum air kaki rendamannya dan menciumi kakinya. Katanya mencari berkah dari guru, mursyidnya. Adapun adegan saat diadakannya perjamuan, setelah Walid selesai makan lalu pergi para jamaahnya dengan berebut meminum air bekas minum Walid.
Apalagi dengan memuji dan bersumpah atas Walid setelah menyebut Allah dan Rasul-Nya. Ajaran disana mengajarkan mematuhi seorang guru lebih penting daripada patuh kepada suami. Seperti kasus ibu dari Badariah yang mulai membangkang kepada suaminya setelah mengikuti kajian Jihad Ummah. Faktor lainnya dari ibu Badariah membangkang kepada suaminya karena mereka tidak satu perguruan. Dimana dianggapnya suami yang tidak mau ikut masuk dalam ajaran Jihad Ummah berarti tidak mendekatkan istrinya kepada Tuhan serta boleh tidak dipatuhi.
Ngerinya lagi, Walid mengaku bertemu melalui mimpi dengan Rasulullah. Dia pun juga melakukan praktik-praktik nikah yang salah. Seperti mendapat pengelihatan dan suruhan dari Rasulullah untuk menikahkan satu jamaah dengan jamaah yang lainnya. Cara menikahkannya pun aneh, tidak mendatangkan wali dari wanita tersebut namun langsung dinikahkan saat itu juga oleh Walid sendiri. Maharnya pun tidak modal, hanya seperti menggampangkan urusan pernikahan.
Doktrin yang kuat dan ditelan mentah-mentah
Salah satu hal yang paling bikin geram selama menonton series ini, walaupun sebenarnya hampir semua episodenya menjengkelkan. Adalah ketika adegan perjodohan dan poligami. Ketika mereka 'membenarkan' sesuatu yang terlihat tidak manusiawi karena ditanamkan doktrin bahwa perempuan tetap harus di bawah laki-laki, mereka di doktrin agar ikhlas dan menerima semua perilaku semena-mena dari laki-laki.
Saat Badariah mengungkapkan ketidak setujuannya tentang poligami kepada Hafizah dan Rabiul, disitulah muncul sedikit perdebatan. Antara Badariah yang tidak setuju dengan kenapa harus dengan amalan poligami. Hafizah dan Rabiul percaya bahwa cara mengenal Tuhan adalah dengan belajar ikhlas dengan artian ikhlas berbagi suami.
Apalagi dengan kejadian sumur yang dinamai al-Kautsar, sumur yang dipercaya oleh para jamaah terhubung dengan sungai al-Kautsar di surga. Padahal air tersebut malah dicampur dengan air bekas mandi dari Walid dan istri keduanya, Rabiul. Air tersebut nantinya akan diminum oleh para jamaah. Tentu saja ini menjadikan kejijikan bagi para penonton. Entah apa juga yang sudah ditanamkan oleh walid kepada para pengikutnya hingga melakukan hal yang tidak masuk akal dan menjijikan.
Sesuatu yang aneh dari series ini. Latar tempatnya di era modern ini. Handphone dan alat-alat modern telah berkembang namun, tidak ada yang merekam atau mempublikasikan kelakuan Walid serta kejanggalan dalam Jahid Ummah ini sebagai bukti.
Memang series ini menarik, terutama bagi yang penasaran dengan siapa Walid ini. Series asal Malaysia ini pula telah menarik banyak penonton terutama dari Indonesia, yang masih terasa nyata karena negara dengan mayoritas Islam. Series ini juga mengajarkan kita untuk buka mata dan harus berpikir dua kali ketika bertemu dengan suatu ajaran yang terlihat 'aneh' dan tidak masuk akal serta jauh dari pemenuhan hak-hak asasi manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI