Mohon tunggu...
Luthfy Avian Ananda
Luthfy Avian Ananda Mohon Tunggu... Penulis - Kuli Tinta

Pernah belajar di Fakultas Hukum UII, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Napak Tilas Gelaran Kompetisi Liga Indonesia Baru 2017, Kembalinya Klub-klub Era Perserikatan

1 Desember 2017   05:29 Diperbarui: 1 Desember 2017   10:10 2210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: topskor.id

Gairah kompetisi sepak bola Indonesia seusai dibekukan oleh FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia akibat adanya intervensi Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga kini sedang bergejolak. Masih segar di ingatan pada Desember 2016 yang lalu tepat sesaat setelah PSSI terbebas dari sanksi FIFA, Timnas Indonesia langsung "turun gunung" di ajang dua tahunan Asia Tenggara, AFF Championship. 

Dalam turnamen yang digelar di Myanmar dan Filipina itu meskipun lagi-lagi dipaksa harus puas untuk menjadi runner up di bawah Thailand, namun seantero negeri bisa menyaksikan betapa bulir-bulir keringat yang menetes dari para pemain tim nasional menjadi gambaran hausnya mereka akan atmosfer kompetisi di lapangan hijau.

Medio Maret 2017 Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah pimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi menunjuk PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi yang mulai digelar pada April 2017. Ini tentu sebuah angin segar, tidak hanya bagi pelaku sepak bola tanah air, melainkan juga seluruh pecintanya yang sudah rindu menyaksikan bakat-bakat alam dalam negeri beraksi dengan si kulit bundar dan mendengarkan riuh gemuruh suporter fanatik dari tribun dengan nyanyian chant-chant khas pendukung klub nasional. 

Tampak semangat perubahan ingin ditunjukkan oleh sang ketua umum melalui kompetisi musim 2017 ini, "operator liga itu PT Liga Indonesia Baru. Kalau dulu ada PT Liga Indonesia, sekarang ada yang baru." Ungkap Edy Rahmayadi di sela-sela sosialisasi Liga 1 Indonesia Maret lalu.

Selain operator kompetisi, PSSI juga menerapkan hal baru lainnya dalam liga musim ini, salah satu diantaranya adalah mengenai regulasi. Pembatasan usia pemain menjadi salah satu poin yang sempat ramai diperbincangkan oleh banyak pihak  hingga menyulut pro dan kontra di dalamnya. Meskipun PSSI berdalih bahwa pembatasan ini demi menjaga regenerasi pemain yang muaranya adalah untuk pembentukan tim nasional usia muda hingga senior, namun tetap saja banyak pemain senior yang merasa dirugikan karena terpaksa gantung sepatu. 

Pada musim ini PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi memutuskan bahwa setiap tim peserta hanya boleh menggunakan 2 pemain yang usianya sudah di atas 35 tahun. Pesepak bola berusia 23 tahun berjumlah minimal 5 juga wajib dimiliki oleh setiap klub, dimana 3 diantaranya wajib dimainkan dalam setiap pertandingan.

Peraturan baru lainnya yang tak kalah fenomenal dalam kompetisi musim ini adalah diberlakukannya pembelian pemain asing dengan status marquee player. Dalam rules of the gameyang dituangkan pada Pasal 31 poin 2 regulasi Liga 1 Indonesia 2017 tertulis bahwa setiap klub boleh memiliki 3 pemain asing dengan rincian 2 pemain (non Warga Negara Indonesia dan kawasan Asia), serta 1 lainnya dengan status warga Negara anggota AFC. Selanjutnya di poin 3 pasal yang sama juga diatur bahwa setiap klub boleh mendaftarkan 1 pemain asing tambahan di luar yang telah ditetapkan pada poin 2 dengan status marquee player. 

Harus ada salah satu dari 2 persyaratan yang harus dipenuhi agar seorang pemain bisa dikategorikan sebagai marquee player, yang pertama adalah pemain yang bersangkutan harus terdaftar di skuat tim nasional yang menjadi peserta salah satu dari tiga putaran final Piala Dunia terakhir, yakni Jerman (2006), Afrika Selatan (2010), Brasil (2014). Jika syarat pertama tidak terpenuhi, maka seorang pemain yang akan didaftarkan sebagai marquee player harus bermain di liga top Eropa sekurang-kurangnya dalam kurun waktu 8 tahun terakhir (2009-2017). Sedangkan kompetisi Eropa yang masuk dalam kriteria adalah Liga Primer (Inggris), Bundesliga (Jerman), Serie A (Italia), Eredivisie (Belanda), Ligue 1 (Perancis), Super Lig (Turki), dan Primeira Liga (Portugal).

Selain mengenai regulasi pemain, sistem promosi dan degradasi juga tetap diadakan musim ini. Yang membedakan dari promosi dan degradasi dengan kompetisi musim sebelumnya adalah membludaknya jumlah tim yang akan didegradasi dari kasta ke 2 ke Liga 3. Dari total 60 tim yang ikut serta dalam Liga 2, sejumlah 36 tim dipastikan terdegradasi ke Liga 3.  

Melalui sang Ketua Umum, PSSI menyatakan bahwa banyaknya jumlah tim yang akan didegradasi dari Liga 2 ke Liga 3 musim ini adalah salah satu strategi untuk penyesuaian jumlah tim pada musim Kompetisi 2018 yang akan datang. Karena induk sepak bola Nasional tersebut bertujuan untuk membuat kompetisi baru yang bernama Liga Nusantara pada musim 2018 nanti sehingga jumlahnya menjadi 4 jenjang, yakni Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga Nusantara. Persik Kediri sebagai sebuah kesebelasan yang melegenda di kancah sepak bola Nasional karena pernah 2 kali menjuarai kasta tertinggi kompetisi harus terkena getah degradasi besar-besaran musim ini dengan turun kasta dari Liga 2 bersama 35 klub lainnya.

Sistem promosi dan degradasi ini pernah menjadi bahasan pertemuan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan PSSI pada Oktober yang lalu. Dalam kesempatan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi diyakini memiliki agenda untuk melakukan evaluasi bersama PSSI terkait kompetisi yang saat itu sedang berjalan, khususnya mengenai jumlah tim degradasi yang dinilai berlebihan oleh banyak pihak. Dari hasil pertemuan itulah kemudian sempat muncul isu yang tidak sedap mengenai akan ditiadakannya degradasi pada musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun