Mohon tunggu...
Luthfi Handayani_22104080099
Luthfi Handayani_22104080099 Mohon Tunggu... Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

✨ Mari bertualang lewat kata! ✨

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemerintah Yogyakarta Kembangkan Embung Langensari sebagai Ruang Terbuka Strategis

22 Juni 2025   18:27 Diperbarui: 22 Juni 2025   18:49 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Pengunjung dapat mengakses embung setiap hari, tak terbatas waktu, hanya dikenakan biaya parkir ekonomis (sekitar Rp2.000), menjadikannya destinasi favorit untuk menikmati senja bersama keluarga, teman, atau sekadar sendiri


Rencana dan Komitmen Pemerintah

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menyatakan kesiapan Pemerintah Kota untuk mengambil alih pengelolaan embung guna menjadikannya ikon wisata kota. Direncanakan penambahan fasilitas seperti penerangan malam hari dan kebersihan serta tata ruang yang lebih tertata

Namun saat ini, embung masih berada dalam pengelolaan BBWSO dan Pemprov DIY. Pemerintah Kota telah menyampaikan minat berupa pengelolaan "pinjam pakai", meski aset tetap tetap di bawah Pemprov DIY. Penandatanganan naskah kerja sama diperkirakan segera berlangsung

Tantangan: Fasilitas dan Pengelolaan

Meski ramai, beberapa pengunjung mengeluhkan kurangnya pemeliharaan. Laporan BPK menyebut bangku taman rusak, sampah menumpuk, dan beberapa area dipenuhi semak belukar, khususnya di ujung barat embung.Ini menunjukkan isu berkelanjutan terkait sumberdaya pengelolaan, yang hingga kini belum berjalan optimal karena status aset yang belum beralih.


Potensi Ekonomi dan Budaya

Kawasan embung juga digunakan untuk meningkatkan penghidupan lokal. Di sekitar embung terdapat komunitas perajin batik pewarna alam. Paguyuban Batik Tulis Langensari (PBTLS) yang menyelenggarakan kegiatan edukasi dan atraksi langsung di lokasi embung Rencana penanaman tanaman pewarna alami akan menyempurnakan konsep ekowisata budaya ini.

Diharapkan, embung menjadi "wisata edukasi batik pewarna alam" yang tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga memberi peluang pelatihan regenerasi budayawan muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun