Mohon tunggu...
Luthfia Rizki
Luthfia Rizki Mohon Tunggu... Editor - Editor

Lifetime Learner | Humanities | Writing with purpose

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yang Berbeda di SBMPTN 2016

30 Mei 2016   14:33 Diperbarui: 31 Mei 2016   09:41 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ujian Berbasis Komputer. Sumber: m.tempo.co

Memiliki adik yang baru lulus SMA membuat saya sebagai kakak juga ikut memperhatikan pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi, seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Ujian Mandiri. Setelah pengumuman SNMPTN yang dimajukan satu hari menjadi tanggal 9 Mei 2016 lalu, anak-anak SMA yang tidak lolos melalui jalur SNMPTN mulai berbondong-bondong mendaftar untuk ujian SBMPTN yang diselenggarakan 31 Mei besok.

SNMPTN adalah seleksi yang dilakukan berdasarkan nilai rapor dan prestasi semasa SMA, sedangkan SBMPTN merupakan seleksi bersama yang dilakukan oleh PTN berdasarkan hasil ujian tertulis dalam bentuk cetak (PBT-Paper Based Testing) atau menggunakan komputer (CBT-Computer Based Testing). Yang berbeda dari pelaksanaan SBMPTN 2016 adalah adanya sistem CBT yang menggunakan komputer sebagai media ujian, bukan lagi kertas seperti yang biasa dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, peserta ujian SBMPTN 2016 hanya dapat memilih salah satu dari kedua jenis ujian tersebut. Jika salah satu siswa sudah mendaftar PBT, ia tidak bisa mengikuti ujian CBT. Penerimaan peserta ujian CBT juga memiliki kuota terbatas dan penyelenggaraannya hanya bisa dilakukan di beberapa perguruan tinggi negeri ternama yang didukung infrastruktur lengkap sebagai penunjang ujian.

Menurut Tri Hanggono Achmad, salah satu tim panitia SBMPTN CBT, pelaksanaan ujian CBT hanya dibatasi sampai 2.500 peserta yang tersebar di 30 PTN dari seluruh Indonesia. Sistem CBT diharapkan mampu memudahkan dan menghemat waktu para siswa yang biasanya harus repot membulatkan atau menghitamkan jawaban pada Lembar Jawaban Komputer. Dengan sekali klik, peserta ujian CBT tidak perlu dibuat khawatir dengan tidak terdeteksinya bulatan jawaban pada saat di scan oleh komputer, seperti yang biasanya terjadi pada sistem ujian PBT.

Sudah siapkah?

Saya sendiri agak bingung mengenai informasi untuk pelaksanaan ujian CBT. Yang saya pikirkan adalah, apakah ada semacam try out supaya peserta ujian SBMPTN CBT tidak “kaget”? Dilihat dari sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dimulai dari tahun 2015, sebelum hari H menjelang ujian, peserta UN pasti diberikan try out yang diselenggarakan di sekolah masing-masing. Bagi siswa lulusan angkatan 2015 dan 2016 yang sekolahnya terfasilitasi untuk UNBK, paling tidak mereka sudah ada “bayangan” untuk pelaksanaan ujian SBMPTN CBT. Namun, bagi siswa angkatan sebelumnya atau yang sekolahnya tidak terfasilitasi UNBK dan kemudian mereka mendaftar untuk SBMPTN CBT, apakah mereka bisa dengan mudah mengikutinya?

Di balik itu semua, di tahun pertama pelaksanaan SBMPTN CBT ini diharapkan mampu menjadi percobaan yang baik dalam perkembangan ujian masuk perguruan tinggi. Penyelenggaraan ujian CBT sudah diperhitungkan sedemikian rupa karena dilaksanakan di kampus-kampus yang sudah terkualifikasi dan memiliki kesiapan teknis yang baik, seperti memiliki genset dan berbagai peralatan lain. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang semakin berkembang pesat di tahun 2016 ini diharapkan juga dapat membuat siswa berpikir optimis untuk kelancaran ujian SBMPTN CBT nantinya.

Referensi: Okezone

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun