Mohon tunggu...
Luthfi Annisa
Luthfi Annisa Mohon Tunggu... -

Mahasiswi DKV yang suka nulis. Udah itu aja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Andrew Darwis, Inovator Sukses Pendiri KasKus

14 Juni 2016   15:49 Diperbarui: 14 Juni 2016   16:41 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KasKus, komunitas online terbesar di Indonesia yang  saat ini memiliki lebih dari 3 juta pengguna. Pertama kali dirintis oleh pria keturunan Tionghoa, Andrew Darwis dan kedua rekannya, Ronald dan Budi pada tanggal 6 November 1999. Ide pembuatan KasKus muncul saat Andrew menimba ilmu di Art Institute of Seattle, Amerika Serikat dan ditugaskan oleh dosennya untuk membuat program dari free software.

Andrew Darwis yang saat ini menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia (KASKUS) sekaligus pemilik KasKus Network ternyata berasal dari keluarga yang cukup berada, namun meski demikan pria kelahiran 20 Juli 1979 di Jakarta ini tak lantas dimanjakan oleh keluarganya, ia terbiasa mandiri sejak kecil. Andrew sempat berkuliah di Universitas Bina Nusantara jurusan Sistem Informasi, saat itulah mulai muncul ketertarikan terhadap dunia komputer dan internet.

Pada tahun 1999 ia pun memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Amerika dengan jurusan Multimedia and Web Design. Meski keinginannya tersebut sempat ditolak oleh kedua orangtuanya yang berfikir kuliah disana akan menghamburkan uang ditambah biaya hidup yang mahal,  Andrew tak lantas menyerah, ia mampu meyakinkan orangtuanya dengan syarat ia harus menanggung sendiri biaya hidup selama kuliah disana.

Dengan modal awal sebesar US$ 3 yaitu sekitar Rp 30.000,- untuk menyewa server, Andrew dan kedua rekannya tersebut membuat portal yang berisi berita maupun informasi tentang Indonesia yang dapat menjadi media untuk memuaskan kerinduan  bagi WNI yang berada di luar negeri, karena itulah sebelumnya KasKus ber domain KasKus.co.us.

Pertumbuhan KasKus kala itu sangat lambat, dalam waktu seminggu Andrew hanya bisa mendapatkan paling banyak 3 anggota. Berbagai kesulitan juga dihadapi oleh Andrew dimana ia harus turun tangan sendiri untuk memperbaiki apabila ada server yang down, karena saat itu ia belum memiliki karyawan. Pada saat kembali ke Indonesia, ia pun harus meyakinkan customer danadvertiser. Andrew dan timnya harus memperkenalkan positioning KasKus ke client secara door to door.

Perkembangan KasKus yang sempat tak ada kemajuan dan keuntungan tersebut membuat kedua rekannya, Ronald dan Budi memutuskan untuk mundur. Andrew pun tak menyerah, ia tetap berusaha mengembangkan usahanya sampai ia bertemu dengan Ken Dean Lawadinata yang kemudian ikut membantu Andrew mengelola KasKus. Tak tanggung-tanggung, mereka menghabiskan uang sebesar Rp400 juta yang diperoleh dari ayah Ken namun juga tak membuahkan hasil.

Situs milik Andrew ini juga sempat nyaris ditutup pemerintah karena di cap sebagai situs pornografi. Karena sebelum disahkannya UU ITE yang membatasi peredaran materi pornografi, KasKus sering dijadikan ajang tukar konten cabul oleh penggunanya. Namun lagi-lagi Andrew tak menyerah, ia positif bahwa situsnya tersebut dapat menjadi situs yang lebih bermanfaat.

Perjuangan panjang Andrew akhirnya membuahkan hasil. Sejak pertama kali KasKus launching pada Desember 2008, KasKus sudah banyak dipercaya oleh klien-klien besar dan berselang 2 bulan kemudian KasKus resmi menjadi perusahaan professional. Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew diantaranya The Best Indonesian Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com, dari Microsoft dengan nominasi KasKus Indonesia Innovative Top Website tahun 2008, dan dari Indoesat dengan nominasi KasKus The Online Inspiring Award di tahun 2009. Saat ini Andrew telah memiliki 35 orang karyawan yang terbagi menjadi beberapa tim antara lain marketing, sales, IT dan creative. Pada tahun 2009, penghasilan Andrew dari KasKus mencapai 600 juta rupiah per bulan.

Dengan potensi yang besar tersebut, KasKus pun banyak dilirik oleh investor asing. Kabarnya, Google dan Yahoo! yang  telah menawar KasKus senilai USD 50 juta atau sekitar Rp 475 miliar. Namun tawaran tersebut ditolak oleh Andrew, melepaskan KasKus seperti melepaskan sebagian hidupnya. Kalaupun ada perusahaan yang menawar, ia harus melihat dulu visi dan misi perusahaan yang akan membelinya.

Target yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus mengembangkan fasilitas yang ada di dalam website Indonesia, sehingga nantinya orang luar negerilah yang akan membeli content tersebut. (Luthfi)

Sumber: Slaras.id

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun