Mohon tunggu...
Lutfa Janany Harira
Lutfa Janany Harira Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia UNNES

An undergraduate Chemistry Education student at Universitas Negeri Semarang with a strong commitment to advancing education and the field of chemistry. Actively engaged in academic activities and campus organizations, particularly those focusing on scientific reasoning and scholarly development.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Kimia berbasis Deep Learning oleh Mahasiswa LANTIP 5 UNNES Sukses Membuat Siswa Lebih Aktif dan Termotivasi Belajar

22 September 2025   12:52 Diperbarui: 22 September 2025   12:52 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KELASInput Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Semarang - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tuntutan pendidikan abad ke-21, Universitas Negeri Semarang (UNNES) terus berinovasi dalam menghadirkan pengalaman belajar yang relevan dan mendalam bagi para mahasiswanya. Salah satu terobosan menarik datang dari kegiatan LANTIP Angkatan 5, sebuah program unggulan yang sukses mengaplikasikan pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran kimia, khususnya di sekolah mitra, SMA Pangudi Luhur Don Bosko, pada materi metode ilmiah, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium, serta pengenalan alat-alat laboratorium. Pendekatan Deep Learning ini berfokus pada transfer ilmu pengetahuan melalui integrasi dari 3 elemen utamanya, yaitu mindful learning (penuh kesadaran), meaningful learning (bermakna), dan joyful learning (menyenangkan). Mahasiswa Tim LANTIP Angkatan 5 secara sengaja merancang pembelajaran untuk mengaitkan materi kimia dengan kehidupan sehari-hari, memicu rasa ingin tahu, dan mendorong partisipasi aktif peserta didik SMA PL Don Bosko selama pembelajaran berlangsung. 

"Kami memilih pendekatan deep learning karena kami ingin peserta didik dapat memahami materi sampai pada esensi kimia dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Belajar harus menjadi pengalaman yang menyenangkan dan meninggalkan kesan mendalam," ujar mahasiswa praktikan.

Pembelajaran diawali dengan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali peralatan rumah tangga yang sering digunakan seperti pembersih lantai, detergen, bensin, dan lain-lain. Kemudian, materi tersebut dihubungkan dengan kandungan kimia serta risiko bahayanya jika tidak digunakan dengan baik dan benar. Tak berhenti di situ, peserta didik juga diajak untuk menganalisis sebuah video terkait permasalahan lingkungan perairan yang disebabkan oleh pembuangan limbah pabrik secara sembarangan. Melalui pendekatan kontekstual ini, mahasiswa praktikan kemudian menjelaskan prosedur yang seharusnya dilakukan dalam pembuangan limbah bahan kimia di laboratorium, menanamkan kesadaran akan pentingnya tanggung jawab lingkungan.

Untuk lebih memahami materi K3 di laboratorium, peserta didik diajak menonton dan menganalisis sebuah video interaktif, serta mengidentifikasi peraturan-peraturan penting di laboratorium. Pada sub-bab simbol bahaya, suasana kelas dihidupkan dengan diberikannya "wordsearch game" secara berkelompok. Peserta didik diminta menemukan kata-kata kunci seperti flammable, toxic, corrosive, dan lain-lain, kemudian mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas. Melalui pendekatan ini, suasana pembelajaran kimia tidak lagi membosankan, tetapi berubah menjadi pengalaman belajar yang interaktif, bermakna, dan penuh semangat.

Pembelajaran masih dilanjutkan untuk mengenalkan alat-alat laboratorium. Peserta didik kembali diajak belajar dengan cara yang berbeda, yaitu menggunakan sistem Teka-Teki Silang (TTS), di mana pertanyaannya berupa fungsi dari setiap alat. Suasana kelas menjadi lebih interaktif, dan siswa terlihat excited untuk segera menyelesaikan TTS yang diberikan. Setelah semua kelompok mengumpulkan hasil diskusinya, sejumlah siswa mengaku lebih mudah mengingat dan memahami fungsi dari alat-alat laboratorium. “Kalau lewat TTS, jadi gampang hafal. Pembelajarannya juga nggak membosankan cuma dengerin guru ngomong,” ujar salah satu peserta didik. Siswa lainnya menambahkan, “Sekarang jadi lebih paham fungsi-fungsi alat lab. Rasanya kayak benar-benar belajar sambil main.” Respon positif ini menunjukkan bahwa metode interaktif tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga membuat pengalaman belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif.

Potret siswa sedang mengerjakan TTS terkait alat-alat laboratorium
Potret siswa sedang mengerjakan TTS terkait alat-alat laboratorium

Metode pembelajaran inovatif ini juga mendapatkan respons positif dari guru pamong praktikan, Ibu Dra. V. Purwani Praptiningsih, yang melihat adanya peningkatan keterlibatan dan motivasi belajar siswa yang luar biasa. 

"Pembelajaran ini sangat menyenangkan dan inovatif. Anak-anak jadi aktif, tidak ada yang mengantuk dan bolak-balik izin keluar kelas. Pendekatan deep learning yang diterapkan praktikan LANTIP ini berhasil membuat materi yang kadang dianggap membosankan ini menjadi sangat hidup dan mudah dicerna," ungkap Ibu V. Purwani Praptiningsih. "Saya melihat mereka tidak hanya sekadar belajar, tapi juga menikmati prosesnya, dan itu yang terpenting." Mahasiswa praktikan juga selalu menekankan pentingnya mempelajari ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari, yang mengarahkan siswa untuk berpikir bahwa kimia ada di sekitar kita, menjadi bagian tak terpisahkan dari realitas mereka.

KELASInput Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))
KELASInput Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Konsep pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa praktikan LANTIP Angkatan 5 ini dapat menjadi salah satu bukti nyata bahwa pembelajaran kimia dapat dirancang menjadi efektif dan menyenangkan. Menggunakan pendekatan deep learning, program UNNES LANTIP 5 tidak hanya membekali mahasiswanya dengan kompetensi pedagogis, tetapi juga membentuk mereka menjadi pribadi yang peduli, reflektif, dan siap menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun