Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Haruskah Menulis Setiap Hari?

11 Juli 2020   07:07 Diperbarui: 11 Juli 2020   08:30 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kau kehabisan ide untuk menulis? Tak memiliki nafas dan aroma untuk bercengkerama dengan aksara! Hanya bisa meniduri sepi dalam diri. Dan yang kau butuhkan adalah berhenti dan ambil jeda, jangan paksakan diri untuk menulis.

Memang menulis memiliki manfaat tersendiri bagi si penulis itu sendiri. Seperti dua artikel hobi yang telah ditayangkan para kers.

1. Artikel pak Gurgur Manurung yang tayang tanggal 19 Juni 2020, menulis sebagai alat perjuangan itu seru
2. Artikel pak I Ketut Suweca yang tayang tanggal 18 Juni 2020, menulis itu sebagai terapi kesehatan

Dan bagi saya pribadi, menulis itu salah satu wadah untuk melepas kesesakan hati. Seperti yang tertulis di profil kompasiana saya, melalui tulisan ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan.

Menulis bukan hanya tentang abjad, kata, atau kalimat yang utuh. Menulis itu juga berkaitan dengan jati diri dan identitas si penulis. Dan saya tahu, artikel yang lebih memikat hati untuk dituliskan adalah artikel fiksi (khususnya puisi). Walau sebenarnya, saya sering mendengar suara-suara yang memberikan komentar bahwa menulis artikel fiksi itu mudah. Itu hak setiap orang mengatakannya. Dan itu bukan berarti saya tidak tertarik pada artikel non-fiksi. Karena saya meyakini, setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk setiap hal.

Tapi bagi saya pribadi, menulis puisi itu tidak semudah itu. Entah bagi penulis puisi yang sudah ahli atau pakar dalam berpuisi. Sampai sekarang saja,  saya masih pernah mengalami kejenuhan dan kesulitan dalam merangkai kata untuk dijadikan tulisan  ke dalam puisi saya. Dan tentunya hal itu berujung pada kegagalan saya.

Tak saya pungkiri, banyak manfaat dari menulis. Menulis itu juga penting karena melalui tulisan, hal itu bisa menyelamatkan kesehatan perasaan.

Lalu, haruskah menulis setiap hari? Jika saya yang harus menjawabnya, sudah pasti jawaban saya adalah tidak harus. Karena jika saya memaksakan diri untuk menulis di saat kondisi saya tak memungkinkan, yang saya maksudkan adalah: ketidaksejahteraan dalam hidup (kekacauan hidup, kehabisan ide, dll).

Saya akan memutuskan untuk berhenti sejenak, mengambil langkah dan tindakan untuk rehat. Karena saya yang lebih tahu apa yang terbaik buat hidup saya. Jika saya memaksakan diri menulis saat keadaan saya terpuruk, saya bisa lebih terpuruk. Mungkin ini terasa aneh bagi orang lain, tapi bukankah setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menjalani poros waktunya.

Bukan pula hal ini berlaku untuk setiap orang (kers). Mungkin saja, ada orang (kers) yang bisa, mampu dan harus
menulis setiap hari!

Yang terpenting, saya akan berusaha untuk tetap menulis. Saya ambil jeda yang diperlukan dan berdamai dengan keadaan. Dan mulai bercengkerama dengan aksara. Kembali pada sesuatu yang saya sukai, yaitu menulis artikel fiksi (puisi). Karena puisi, memiliki kharisma dan daya tarik tersendiri untuk hati saya.

Mari terus berkarya dan jaga nyala api menulis.

***
Lusy Mariana Pasaribu
[Rantauprapat, 19 Juni 2020, 16:27]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun