Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Manfaat Menulis Puisi

2 Juni 2020   06:07 Diperbarui: 2 Juni 2020   06:26 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tertarik pada puisi, sejak di bangku SMA. Usia 16 atau 17 tahun. Apa pun yang menjadi suasana hati, pastilah dituliskan. Masih ingat kala itu,  coretan puisi pertamaku kuurai di dalam binder. Dan kegiatan tulis-menulis puisi berlanjut sampai kuliah S1.

Namun akhirnya terhenti, dikarenakan ketidakberdayaanku di tengah hiruk pikuk hidup yang kuhadapi. Parahnya semua puisi yang tertulis sejak SMA hingga kuliah, aku musnahkan dan kubiarkan jadi abu tanpa sisa.

7 tahun aku membenci puisi, entah kenapa aku memilih meningalkannya. Hingga akhirnya kembali menulis puisi, karena kehadiran seseorang. Makhluk Tuhan yang istimewa.

Aku pun kembali menulis puisi pada tanggal 1 Oktober 2018. Dan sungguh aku menyadari tentang kesalahanku, bahwa puisi itu tidak pernah bersalah padaku. Aku lah yang tidak bisa berdamai dengan keadaan.

Kini, aku paham. Bersama puisi aku bisa berbagi warna-warni perasaannku dan aku sudah memiliki 2 buku puisi yang diterbitkan. Tahun 2018 untuk buku puisi yang pertama dan tahun 2020 untuk buku puisi yang kedua.

Sungguh, aku menyadari tentang manfaat menulis puisi :

1. Menulis puisi adalah kebahagiaan bagiku.
Bagaimana tidak?  Puisi itu wadah untuk menyampaikan rasa terhadap hal yang bahkan tak tersampaikan melalui suara

Dengan menulis puisi, terkadang aku bisa menyampaikan dan menulis dengan apa adanya dan sejujur-jujurnya. Tanpa orang lain tahu, karena orang bebas beranggapan apa. Karena puisi adalah karya fiksi

Karya fiksi yang sebenarnya bisa menjadi aktual bagi si penulis itu sendiri *kisah nyata

2. Menulis puisi juga bisa menyelamatkan kesehatan perasaanku. Saat aku sendiri, sepi dan alami kesedihan. Aku akan mengeluarkan rasa dalam warna puisiku. Butiran demi butiran kata yang jatuh pada aksara puisiku akan menjadi penenang bagi jiwaku yang terbakar nestapa dan bisa menghilangkan kegelisahan yang berhamburan di hatiku

*Ada kepuasan tersendiri untuk diriku ketika aku berhasil menyelesaikan puisi yang sedang kutulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun