Mohon tunggu...
Nurfadhilah
Nurfadhilah Mohon Tunggu... Konsultan - Beramal demi ridha Allah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang ibu rumah tangga dan pemerhati dunia Islam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penerapan "Islam Kaffah" dalam Agenda Politik Umat Islam 2018

8 Januari 2018   06:44 Diperbarui: 8 Januari 2018   08:30 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tahun 2017 kita telah menyaksikan berbagai peristiwa yang melibatkan umat Islam dalam jumlah besar. Diinisiasi oleh kejadian penistaan Alquran yang berhasil menyedot jutaan umat Islam untuk datang ke Aksi Bela Islam di penghujung tahun 2016, aksi ini akhirnya dijadikan sebagai agenda tahunan umat. 

Aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negeri ini, menyadarkan kita akan potensi besar umat yang terpendam selama ini. Dengan dorongan iman, umat Islam dari berbagai latar belakang dan kelompok bisa bersatu. Bahkan, Al-Liwa dan Ar-Rayah yang merupakan bendera Rasulullah saw. yang sebelumnya sering dikaitkan dengan terorisme pun dikibarkan oleh para peserta aksi. Siapapun yang menyaksikan peristiwa ini -- terlebih yang hadir dalam aksi ini -- tidak akan bisa menahan rasa haru. Tidak ada yang menyangka bahwa umat Islam bisa dikumpulkan dalam jumlah besar itu dengan kesadaran sendiri, tanpa ada iming-iming apapun.

Kita bisa menangkap pesan persatuan umat dalam aksi ini. Pada Aksi 411 dan 212 tahun lalu jutaan umat Islam bersatu dengan agenda yang sama, yaitu menuntut pelaku penista Alquran untuk dihukum. Umat merasakan perasaan yang sama, yaitu marah karena kitab suci mereka dinistakan, walaupun itu hanya satu ayat. Umat diikat oleh ikatan yang lebih kuat daripada ikatan apapun, yaitu ikatan keimanan. Keimanan ini yang mendorong umat memiliki pemikiran dan perasaan yang sama.

Kini, penista Alquran sudah dihukum. Pertanyaannya, apakah agenda umat berhenti sampai di situ? Atau adakah agenda lain yang harus diperjuangkan umat saat ini? 

Ada satu agenda penting yang harus terus diperjuangkan oleh umat saat ini. Agenda yang sangat penting yang akan membawa umat ini bangkit menjadi umat yang besar, bahkan menjadi umat yang diperhitungkan oleh umat dan bangsa lain. Bukan seperti saat ini, umat Islam yang digelari oleh Allah SWT sebagai umat terbaik (khayru ummah) dalam Alquran adalah umat dengan peradaban agung. Bukan umat yang dililit oleh berbagai krisis dimensi di seluruh aspek kehidupan (ekonomi, politik, hukum, sosial, dsb), sehingga stigma bodoh, miskin, terbelakang, teroris, dan stigma negatif lainnya senantiasa menempel pada umat ini. Bukan umat yang pemimpinnya bisa disetir oleh asing, sehingga kebijakan yang dikeluarkannya lebih berpihak kepada asing, tetapi menyengsarakan rakyatnya sendiri. Bukan umat yang agama dan ulamanya bisa dinistakan atas nama demokrasi dan hak asasi manusia. Bukan umat yang menjalani kehidupan layaknya binatang seperti yang dilakukan oleh para pelaku seks bebas dan LGBT saat ini.

Agenda besar ini adalah mengembalikan Islam sebagai tatanan aturan yang mengatur umat dalam seluruh aspek kehidupan. Islam yang kita yakini sebagai jalan hidup kita bukanlah semata agama yang mengatur masalah ibadah dan akhlak semata, tetapi ia juga mengatur di dalam masalah politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum, bahkan pemerintahan.

Umat perlu menyadari bahwa akar permasalahan umat saat ini, baik di negeri ini maupun di negeri-negeri Muslim lainnya adalah tidak diterapkannya Islam sebagai aturan dalam seluruh aspek kehidupan. Paham sekulerismelah yang menyebabkan umat hanya menjadikan Islam sebagai agama ritual saja, tetapi tidak digunakan dalam mengatur aspek kehidupan yang lain. Akibatnya bisa kita saksikan saat ini, umat terlilit dalam krisis multidimensi yang semakin parah dan sulit untuk disembuhkan. Sebaliknya, sejarah membuktikan ketika aturan Islam diterapkan selama lebih dari 13 abad, umat Islam menjadi umat dengan peradaban agung dan mulia, serta terdepan dalam seluruh lini kehidupan dibandingkan dengan umat dan bangsa lain.

Jadikan tahun 2018 ini sebagai momentum untuk mewujudkan agenda umat ini. Umat tidak hanya sekedar bersatu, tapi mereka semua sadar bahwa ada megaproyek besar yang harus segera diwujudkan, yaitu penerapan Islam kaffah.  Dan Islam kaffah tidak akan bisa ditegakkan jika tidak ada institusi negara yang melaksanakannya, yaitu Khilafah. Itulah agenda umat tahun 2018 yang sejatinya direalisasikan sesegera mungkin. Wallahu'alam bi ash-shawabb.

By. Tsania Tsabita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun