Sebagai sebuah ideologi dan gerakan, feminisme berkembang agar bisa merespon perkembangan zaman. Oleh karena itu, feminisme yang lebih inklusif perlu terus digaungkan sebagai antitesis atas feminisme kulit putih yang elitis, eksklusif dan Barat sentris.Â
Jika feminisme merupakan perjuangan kesetaraan, seharusnya kesetaraan itu hadir untuk semua, terutama untuk kelompok marginal.Â
Tidak perlu sok tahu, tidak usah sok paling berjasa, sadar privilese, mau mendengar dan memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh perempuan kelompok marginal, adalah hal sederhana yang mestinya dilakukan oleh orang-orang yang dengan percaya diri melabeli dirinya "feminis".Â