Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Apa yang Membuat Siaran Radio Tetap Asyik Dinikmati?

7 Desember 2022   09:57 Diperbarui: 9 Desember 2022   20:27 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penyiar radio-image by Mohamed Hassan from pixabay

Namun, seenak-enaknya dengar lagu lewat Spotify, Google Play Music atau YouTube, entah kenapa mendegarkan lagu yang sama berulang-ulang lewat radio rasanya tak pernah bosan. 

Saya paling senang kalau lagu-lagu yang diputar atau di-request pendengar cocok dengan suasana hati. Rasanya seperti menemukan teman yang sedang merasakan hal yang sama.

Kedua, kirim-kirim salam

Masih berhubungan dengan poin pertama, pendengar yang request lagu biasanya sekalian kirim-kirim salam. Baik buat keluarga di kampung halaman, teman-teman setongkrongan, pacar yang lagi LDR, seseorang yang dikagumi secara diam-diam, penyiar yang sedang bertugas dan pendengar setia di manapun berada.

Oiya, kalau ada yang mau nembak gebetan, bisa lho sambil kirim-kirim salam sekalian mengungkapkan perasaan.

Malu didengar banyak orang? Kan bisa pakai nama samaran hehehe.

Tak jarang, penyiar sampai hafal dengan beberapa pendengar saking seringnya request lagu dan kirim-kirim salam. Bahkan saya yang pendengar saja ikut hafal.

Ketiga, sandiwara radio


Ketika sinetron stripping belum menjamur dan drama Korea belum booming seperti sekarang, alternatif hiburan bapak ibu yang besar di tahun 80-an sampai 90-an adalah sandiwara radio.

Saya memang tidak mengalami era kejayaan sandiwara radio di tahun-tahun tersebut, tapi masih sempat menemukan dan menikmati sandiwara radio di tahun 2000-an. 

Saya masih SMA (sekitar tahun 2010-an) ketika pertama kali mendengarkan sandiwara radio ini. Namanya Kos-kosan Gayam. Mengudara setiap Kamis malam di Geronimo FM.

Ceritanya yang ringan dan menghadirkan humor-humor segar yang relate dengan kehidupan mahasiswa rantau di Jogja menjadi hiburan yang pas dinikmati saat saya sudah lelah belajar.

Keempat, celoteh dan candaan para penyiar

ilustrasi penyiar radio-image by Mohamed Hassan from pixabay
ilustrasi penyiar radio-image by Mohamed Hassan from pixabay
Selain program-program yang menarik, radio jadi asyik karena kehadiran penyiar dengan pembawaanya masing-masing. Celoteh dan candaan mereka turut menemani hari-hari pendengar. Di perjalanan pergi-pulang sekolah atau kantor, di sawah atau kebun, di pos ronda maupun di waktu-waktu istirahat di malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun