Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengubah Persepsi Negatif tentang Profesi Petani Melalui Program Petani Milenial

10 November 2021   15:48 Diperbarui: 11 November 2021   10:00 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani Milenial.| Sumber: Bank BJB via Kompas.com

Untuk mengatasi ancaman krisis petani, pemerintah di berbagai daerah meluncurkan program Petani Milenial. Seperti yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat yang menargetkan 5.000 petani milenial pada 2023 mendatang.

ilustrasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat peresmian program Petani Milenial-Foto Twitter @ridwankamil diunduh dari bisnis.tempo.co
ilustrasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat peresmian program Petani Milenial-Foto Twitter @ridwankamil diunduh dari bisnis.tempo.co

Anak-anak muda yang mendaftar program ini akan menjalani dua tahap seleksi. Pendaftar yang lolos seluruh tahapan seleksi akan mendapatkan sejumlah fasilitas dari Pemprov Jawa Barat, seperti permodalan melalui perbankan, dicarikan off-taker dan transfer teknologi dan informasi.

Sementara pemerintah kabupaten (pemkab) dan pemerintah kota (pemkot) berperan dalam menyiapkan SDM dan menyediakan lahan pertanian.

Petani milenial juga perlu membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan kemampuan, seperti analisis pasar, pemasaran, manajemen keuangan dan lain-lain.

Analisis pasar dilakukan agar dapat memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga mampu menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan meningkatkan keuntungan. Kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh petani milenial, terutama jika ingin produk pertaniannya bisa masuk ke pasar ekspor.

Menciptakan usaha yang berkelanjutan perlu didukung pula dengan manajemen keuangan yang baik. Menjalankan usaha pertanian juga perlu ada anggaran dan catatan keuangan yang disusun secara jelas, rapi dan up to date. Hal ini akan memudahkan petani dalam mengontrol, mengevaluasi dan mengambil keputusan keuangan yang tepat bagi perkembangan usahanya.

Concern dunia pertanian zaman sekarang tidak hanya tentang pemenuhan kebutuhan pangan tapi juga tentang menjaga kelestarian lingkungan. Biasa kita sebut sebagai pertanian berkelanjutan. Disinilah petani milenial harus memperhatikan penggunaan sumber daya agar tidak merusak lingkungan namun tetap memperoleh hasil maksimal. 

Dan masih banyak lagi kemampuan yang harus dimiliki oleh petani milenial agar pertanian kita bisa maju. 

Wasana Kata

Miris rasanya jika Indonesia yang merupakan negara agraris sampai mengalami krisis petani (dan pangan).

Regenerasi akan sia-sia jika tidak diimbangi dengan support system yang baik dan solid. Karena untuk mengembangkan dan memajukan dunia pertanian butuh kerja sama dan dukungan dari banyak pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun