Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama FEATURED

Gaya Hidup Minimalis untuk Kesehatan Finansial yang Lebih Baik

28 November 2020   20:39 Diperbarui: 13 Juli 2022   10:20 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ruang tamu dengan nuansa warna merah muda atau pink. (SHUTTERSTOCK/PHOTOGRAPHEE.EU via kompas.com)

Tren gaya hidup minimalis mulai digandrungi akhir-akhir ini. Gaya hidup minimalis atau minimalisme adalah gaya hidup yang mendorong publik untuk mengurangi ikatan mereka dengan harta duniawi, yaitu materialisme. 

Jadi, dapat dikatakan bahwa gaya hidup minimalis adalah suatu bentuk perlawaan terhadap arus konsumerisme dimana pelakunya akan membatasi diri dari membeli, memiliki atau mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. 

Adalah Marie Kondo atau biasa dikenal sebagai Konmari, seorang konsultan tata ruang, penulis dan penyiar acara TV Jepang yang namanya kerap disebut sebagai orang yang mempopulerkan gaya hidup minimalis. 

Melalui metodenya yang dikenal sebagai KonMari Method, ia banyak memberikan tips merapikan barang-barang di rumah, mulai dari pakaian, buku, dokumen, perabotan, area dapur, kamar mandi, garasi dan sebagainya. 

Hal inilah yang membuatnya mendapat predikat sebagai "the tidiest woman in the world" dan ahli organizing serta decluttering terkenal. 

Namanya pun beberapa kali masuk dalam media-media lokal maupun internasional, seperti Time Magazines, The New York Times, The Wall Street Journal, Vogue Magazines dan sebagainya.

Secara tidak langsung gaya hidup minimalis membuat kita lebih hemat tenaga, waktu dan biaya karena kita tidak dipusingkan dengan merawat banyak barang. Selain itu, gaya hidup minimalis ternyata juga mengajarkan kita untuk lebih bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki. 

Lalu, apa saja gaya hidup minimalis yang dapat diterapkan untuk membuat kondisi keuangan lebih sehat? 

1. Mulailah dari lemari pakaian Anda

ilustrasi lemari pakaian-pexels.com
ilustrasi lemari pakaian-pexels.com

Coba deh sekali-sekali ketika Anda punya waktu luang, bongkar isi lemari Anda. Adakah baju-baju yang sudah lama tidak Anda gunakan? 

Adakah baju-baju yang sudah tidak muat di badan? Berapa banyak baju yang masih dan sering Anda gunakan sehari-hari? Berapa banyak baju yang masih Anda gunakan untuk acara-acara tertentu? 

Silakan Anda pisahkan antara baju-baju yang masih dan sering dipakai dengan yang sudah tidak pernah dipakai. Anda mungkin akan kaget menemukan betapa banyak baju yang tidak terpakai menumpuk dalam lemari. 

Tentu tidak ada yang melarang Anda untuk berbelanja pakaian baru bahkan setiap bulan. Namun Anda juga harus memperhatikan nominal pengeluarannya agar jangan sampai over budget. 

Selain boros, kebiasaan ini akan membuat lemari Anda penuh sesak. Itu pun belum tentu semua pakaian yang dibeli terpakai. Ada yang cuma 1-2 kali pakai lalu tidak pernah dipakai lagi. 

Para pakar finansial menganjurkan pengeluaran untuk membeli pakaian baru tidak lebih dari 5%-7% pendapatan bersih setiap bulan. Misalnya jika pendapatan Anda Rp 3 juta per bulan, pengeluaran untuk membeli pakaian baru per bulan adalah Rp 150.000-Rp 210.000. 

Jika Anda merasa bahwa jumlah tersebut terlalu sedikit untuk dibelikan pakaian baru, Anda dapat  menyiasatinya  dengan berbelanja pakaian baru 3-4 bulan sekali saja. Lumayan kan, ada waktu 3-4 bulan untuk mengumpulkan uang terlebih dulu? 

2. Jangan berlebihan dalam membeli, mengolah dan mengonsumsi bahan makanan 
Data dari The Economist Inteligence Unit tahun 2016 menunjukkan bahwa setiap 1 orang Indonesia rata-rata menyumbang 300 kg sampah makanan per tahun. 

Padahal kebiasaan membuang-buang makanan selain mubazir juga menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti eutrofikasi pada sungai dan danau serta meningkatkan emisi gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. 

Baca selengkapnya di : Sampah Makanan dan Ancaman Kerusakan Lingkungan yang Mengintai Kita

Agar tidak terjadi pemborosan karena buang-buang makanan, kita bisa menyiasatinya dengan belanja bahan makanan secara rutin, misalnya 3-4 kali seminggu. Terutama untuk bahan makanan segar yang tidak bisa disimpan lama, seperti sayur, buah, ikan dan daging segar. 

Selain itu, penyimpanannya juga harus diperhatikan agar bahan makanan tidak cepat membusuk. Jangan lupa juga kalau memasak atau membeli makanan jadi secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan atau porsi makan Anda sehari-hari. 

3. Pilihlah barang berkualitas tinggi
Ketika membeli suatu barang, apakah Anda termasuk tipe konsumen yang membeli banyak barang dengan harga murah atau membeli sedikit barang dengan harga yang lebih mahal? 

Sebenarnya membeli barang mahal pun tidak masalah kalau berkaitan dengan kualitas dan daya tahan. Namun barang yang harganya lebih murah pun belum tentu kualitasnya buruk. 

Setidaknya ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat ingin membeli barang berharga murah atau mahal, antara lain:

Apakah barang tersebut digunakan secara rutin?

Misalnya, bagi Anda yang sering bepergian atau melakukan aktivitas di luar ruangan, sepatu jenis sneakers memang nyaman untuk dikenakan. 

Jika Anda ingin membeli casual sneakers yang bukan edisi terbatas, harga jualnya rata-rata Rp 700.000-Rp 1.500.000 jika membeli di toko. 

Di e-commerce harga bisa jadi lebih murah. Namun, apakah sepatu tersebut akan bertahan lama dan sama nyamannya ketika digunakan? 

Apakah barang tersebut punya fungsi khusus?  

Misalnya, jas hujan dan payung adalah dua benda yang sangat bermanfaat ketika musim hujan tiba. Daripada setiap musim hujan tiba Anda harus beli jas hujan atau payung baru karena mudah rusak, mending beli yang kualitasnya bagus sekalian walaupun harganya lebih mahal. 

Apakah barang tersebut tahan lama dan timeless?

Untuk para fashionista yang tidak pernah mau ketinggalan tren atau selalu ingin tampil gaya, sebaiknya pilih produk fashion (pakaian, sepatu, tas dan sebagainya) yang modelnya timeless sehingga tetap terlihat trendy walaupun muncul model-model baru yang nge-hits. Jadi, Anda tidak perlu terlalu sering beli ini itu hanya karena mengikuti tren atau model yang sebelumnya sudah ketinggalan zaman.  

Adakah pilihan lain yang serupa?

Ketika ingin membeli sesuatu yang disukai namun harganya mahal, sebaiknya cari tahu dulu apakah di tempat lain ada yang menjual barang serupa, baik jenis maupun kualitasnya, dengan harga yang lebih murah. 

Apakah sesuai dengan kebutuhan?                                                                                                                                                               

Misalnya, ketika ingin membeli smartphone. Barangkali untuk orang tua yang tidak se-tech savvy Anda, ponsel yang hanya bisa untuk telepon dan mengirim SMS sudah cukup. 

Namun ada pula orang-orang yang butuh smartphone dengan fitur lebih lengkap dan canggih untuk menunjang produktivitas atau pekerjaan mereka sehingga tidak masalah kalau mereka membeli smartphone yang harganya lebih mahal. 

Apakah berhubungan dengan kesehatan, perawatan dan kebersihan?

Misalnya, untuk perempuan-perempuan yang punya masalah jerawat pada wajahnya, bisa saja pengeluaran untuk beli skincare lebih banyak dibandingkan yang tidak punya masalah jerawat. 

Begitu pula dengan mereka yang memiliki kulit sensitif atau masalah kulit lainnya. Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan kulit bisa jadi lebih tinggi dibanding mereka yang tidak punya masalah kulit sama sekali. 

4. Rawatlah barang-barang yang dimiliki agar lebih awet
Terkadang kita hanya mampu membeli atau menambah barang dibanding merawatnya. Padahal dengan merawat barang-barang yang kita miliki, kita akan lebih hemat karena tidak perlu sesering itu beli yang baru. 

Hal ini secara tidak langsung juga melatih kita untuk lebih bertanggung jawab dan menghargai sesuatu yang kita miliki. 

Lakukan hal ini secara tepat dan rutin. Misalnya, motor di-service setiap 2-3 bulan sekali, apabila baterai smartphone sudah terisi penuh segera cabut pengisi daya, memastikan terlebih dulu bahwa tidak ada benda-benda tertinggal dalam saku ketika ingin mencuci pakaian dengan mesin cuci dan sebagainya. 

Menerapkan gaya hidup minimalis sangat berguna untuk menjaga kestabilan keuangan kita. Selain pengeluaran lebih terkendali, hal ini juga bisa mencegah kita dari jeratan utang karena biaya gaya hidup yang dikeluarkan jadi lebih rendah. 

Dengan demikian, kita dapat mengalokasikan pendapatan bulanan untuk hal lain yang lebih penting, seperti tabungan, investasi dan dana darurat. 

Referensi : 

satu, dua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun