Mohon tunggu...
Lulu Kemaludin
Lulu Kemaludin Mohon Tunggu... -

Full time internet marketer, blogger, and digital product creation specialist.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Hanya Menyalahkan Pemerintah!

2 April 2012   12:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:07 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan yang melekat di Indonesia seolah makin lengket dan enggan untuk melepaskan dari kulit-kulit penghuni negeri Ibu Pertiwi. Masalah ini memang masalah sosial yang tak kunjung mereda dari tahun ke tahun, dari pemimpin satu ke pemimpin yang lainnya. Dampaknya tentu tidak sedikit, mulai dari sektor perdagangan dan perekonomian, hingga sektor pendidikan.

Andai saja kesejahteraan Masyarakat itu rata-rata cukup, kenaikan BBM tidak akan menuai masalah. Lihat negara tetangga, mereka adem ayem meski ada gejolak harga minyak dunia naik. Tapi apa yang terjadi di Indonesia? Tentu saja mungkin kita sudah bosan akan ceritanya, iya, kan?

Harga boleh naik, sembako dan bahan bakar minyak (BBM) boleh saja naik. Tapi alokasi dana untuk pendidikan jadikan prioritas. Karena walau bagaimana pun, nasib bangsa Indonesia ke depan ada di tunas-tunas mudanya, jika pendidikan juga ikut-ikutan terus naik, apa yang terjadi? Indonesia tetap akan menjadi Bodoh! dan kebodohan sangat dekat dengan Kemiskinan dan kemiskinan sangat dekat dengan kemusrikan!

Kesadaran akan pentingnya pendidikan sangat penting, karena selain dari akan meningkatnya kualitas pemikiran, kualitas hidup, dan kualitas pengetahuan, itu juga akan meningkatkan derajat sebuah bangsa. Pendidikan tidak selalu harus menempuh jalur formal, kita bisa menempuh melalui berbagai jalur. Terpenting, skill dan kepribadian itulah yang diperlukan untuk membangun bangsa yang baik.

Tugas kita sekarang jangan hanya mendesak, menyalahkan, dan bahkan melakukan tindaka-tidakan konyol tak menguntungkan, malah merugikan dirinya sendiri juga orang-orang di sekitarnya. Oke, kita boleh saja marah kepada mereka yang menjadi para penguasa, kita kesal dengan kesewenang-wenangan mereka, tapi apa daya, kita juga belum tentu bisa amanah atas jabatan yang kita emban. Lebih baik introspeksi diri.. Apakah sudah menjadi pemimpin atas dirinya sendiri yang baik atau belum.

Kepemimpinan itu ada di setiap orang, hanya perlu di asah. Di asahnya kepemimpinan artinya dibutuhkan media pelatihan, seperti sekolah, organisasi, dll.

Jadi, jangan hanya menyalahkan setiap kebijakan-kebijkan yang dikeluarkan pemerintah, kita harus sadar bahwa ini tanggung jawab kita semua. Apa yang bisa kita lakukan untuk Indonesia di hari esok lakukan saja, untuk kebaikan tak perlu menunggu pemimpin. Pelajar fokus untuk belajar, Guru fokus untuk mengajar, pengusaha fokus mensejahterakan para pegawainya dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

Mindset kita akan membedakan tindakan, keputusan, dan pemikiran. Kualitas itulah yang harus kita asah melalui pendidikan, pentingkan menggali skill, membangun kepribadian, dan fokus padanya.

Salam Penuh Semangat!

Lulu Kemaludin

NB: Baca juga artikel saya terkait dengan topik ini yang berjudul "Kemiskinan di Indonesia Itu Salah Siapa?">>

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun