Gaya bahasa atau majas adalah cara penulis menyampaikan pemikirannya melalui penggunaan bahasa yang khas. Penggunaan gaya bahasa ini bertujuan untuk menciptakan kesan tertentu dalam cerita yang disampaikan.
Penggunaan gaya bahasa atau majas biasanya mempunyai tujuan tertentu. Secara umum, majas digunakan untuk menjadikan karya sastra lebih hidup.
Macam-macam Gaya Bahasa
- Gaya Bahasa Penegasan
Gaya bahasa yang digunakan untuk menegaskan atau memperkuat makna suatu kalimat agar lebih menonjol dan jelas. - Gaya Bahasa Sindiran
Gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan kritik atau ejekan dengan cara halus atau tidak langsung, sering kali menggunakan ironi. - Gaya Bahasa Perbandingan
Gaya bahasa yang membandingkan dua hal untuk menggambarkan sesuatu secara lebih jelas, sering menggunakan kata-kata seperti "seperti" atau "bagai." - Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya bahasa yang menampilkan dua hal yang bertentangan atau berlawanan untuk menunjukkan perbedaan yang tajam, sehingga menimbulkan efek dramatis atau kontras.
Gaya Bahasa Penegasan
Hiperbola adalah gaya bahasa yang menggunakan pernyataan berlebihan untuk memberikan kesan mendalam atau menarik perhatian. Contoh: ‘’Dia berlari secepat kilat.’’
Litotes adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dengan realita, dengan cara merendahkan atau mengecilkan sesuatu. Contoh: ‘’Hanya sedikit yang bisa saya dilakukan untuk membantu.’’
Antitesis
 Gaya bahasa yang memperlihatkan pertentangan antara situasi, benda, atau sifat yang memiliki makna berlawanan. Contoh: "Meskipun kaya harta, hatinya miskin kasih sayang."
Paradoks
 Gaya bahasa yang mengungkapkan pernyataan yang bertentangan dengan fakta atau dua pengertian yang seolah tidak masuk akal. Contoh: "Semakin banyak aku tahu, semakin aku merasa bodoh."
Â
Gaya Bahasa Sindiran