Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Laboratorium Mini Majlis Belajar Al-Quran Bantaran Kali Sigeleng

17 Juli 2022   08:58 Diperbarui: 19 Juli 2022   16:24 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walimah sunatan dan khatmil Qur'an Wawan Indriyanto bersama Ust. Imam Dardiri. Dokpri.

Ada anak yang penderita hidrosefalus cenderung mengalami berbagai kelainan perkembangan, terutama pada masalah kecerdasan, ingatan, dan sering gagap dalam membaca.

Dengan rutinitas setiap hari membaca Al-Quran anak penderita hidrosefalus dapat hidup normal, mengaji sudah tidak gagap lagi, emosional stabil dan kecerdasannya pun normal.

Begitu juga dengan anak yang dapat diindikasikan hiperaktif, tidak sabar untuk menunggu antrian mengaji, pada saat mau mengaji keluar jalan-jalan di depan rumah. Kadang sering menabrak teman-temannya yang sedang duduk menunggu antrian mengaji karena terburu-buru ingin main keluar.

Bertahun-bertahun dengan belajar mengaji Al-Quran, anak hiperaktif mau menunggu antrian mengaji, mau nderes (membaca sendiri sebelum mengaji), dan membaca Al-Qurannya bisa tartil atau tertib tidak emosional.

Berbeda pula dengan anak Slow Learner yang mengalami kesulitan dalam mengeja dan membaca Al-Quran. Kadang ia hanya menangis ketika tidak bisa membaca.

Bagi penulis menjadi tantangan sendiri, sabar dengan anak slow learner, menunggu berhenti menangis kemudian baru disuruh membaca.

Samangat ingin lancar dan pindah halaman saat mengaji, membuatnya terus berangkat. Walaupun dia harus berulang kali nderes bersama temannya yang sudah lancar sebelum mengaji dengan penulis.

Tambahan anak yang menderita tunawicara, mengalami kelainan dalam pengucapan (artikulasi) bahasa maupun suara, sehingga menimbulkan kesulitan mengucapkan makroj huruf-huruf Al-Quran yang dipelajarinya.

Alasan anaknya, hanya ikut mengaji karena liburan atau pulang kampung. Penulis baru bisa mengajarkan sampai pada huruf "Kho,"

Awal berangkat tak ada suara yang keluar dari mulutnya, teman-temanya tertawa. Namun dengan idzin Allah SWT, ia bisa mengeja huruf "Alif, ba sampai kho." Walaupun bunyinya berbeda dengan anak yang normal.

Anak tunawicara yang mengaji bersama penulis, terlihat anak yang cerdas. Hanya tiga sampai empat pertemuan, dia cepat ingat akan huruf-huruf yang dipelajarinya dan lancar membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun