Mohon tunggu...
Lukman Sulistyo
Lukman Sulistyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sedekah Rakyat

7 April 2012   09:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia Raya - Judul di atas sengaja saya buat demikian. Kas negara kita berasal dari aliran pajak yang ditanggung oleh rakyat. Pajak pembelian barang, pajak kendaraan, pajak tanah dan bangunan, dan lain sebagainya. Rakyat benar-benar menjadi tulang punggung Kas Negara. Salut. Tetapi alangkah sedihnya jika rakyat yang patuh akan pembayaran pajak dan semua beban-beban biaya kehidupan justru dimanfaatkan sebagai banca'an (istilah jawa timur= bagi-bagi rame-rame).

Kas negara yang sedemikian besar malah dijadikan sebagai penyelamat para pengusaha besar, banca'an para mafia pajak, dan penyelewengan yang lainnya. Melas betul rakyat Indonesia. Berikut ini saya akan coba tampilkan beberapa link yang mendukung statement di atas.

Pertama, kas negara untuk talangan penyelamat Bank Century. Silahkan di baca langsung di sini tentang Bank Century. Sampai kini kasus ini masih mengambang di kayangan.

Kedua, angket Mafia Pajak yang gagal. Angket tentang penyidikan mafia pajak semenjak kasus Gayus mencuat ditolak. Kisahnya bisa disimak di link berikut ini.

Ketiga, dan yang ini terbaru. Pemerintah memutuskan bahwa kas negara digunakan untuk membantu ganti rugi PT. Lapindo. Cerita lengkapnya ada di sini.

Ketika kas negara sudah terkuras maka solusinya adalah meningkatkan pendapatan negara yang berasal dari dana rakyat, salah satunya adalah BBM yang dibeli oleh rakyat.

Terus terang saya ga cerita banyak namun link di atas sudah bisa bercerita banyak untuk anda betapa rakyat kita sesungguhnya telah bersedekah untuk pengusaha dan para mafia pajak yang masih dipelihara dibalik penolakan angket mafia pajak.

Terima kasih anda sudah mau mampir dan membaca. Dan terima kasih kepada saudara-saudara rakyat sekalian karena keikhlasan anda dalam menunaikan kewajiban anda sebagai warga negara.

[luk/07-04-12]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun