Mohon tunggu...
Lukman Sulistyo
Lukman Sulistyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

.....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Sayang, Coaching Clinic Hanya untuk Anak Orang Kaya

30 November 2011   01:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 2867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_152655" align="aligncenter" width="620" caption="David Beckham (Kompas.com)"][/caption]

Sebagai orang yang sama sekali tidak tahu akan Coaching clinic mulanya itu saya kira benar-benar sebagai ajang pelatihan bagi atlit muda sepakbola yang bertalenta. Tetapi alangkah mubazirnya dana yang sangat besar untuk mendatangkan satu tim juara MLS ke Indonesia jika ternyata ajang Coaching Clinic hanya sebagai upaya marketing clinic.

Ya. Tak ubahnya Marketing Clinic. Karena peserta coaching clinic adalah anak-anak orang kaya. Bahasa mudahnya, “Mau ikutan coaching clinic? Wani piro?” Hal ini diperkuat oleh keterangan Direktur Mahaka Sports Hasani Abdul Ghani dalam reportase Okezone, "Tidak etis lah menyebutkan nilainya. Ini kan menyangkut pelatihan dengan Beckham, tidak ada yang gratis," Berita Okezone Terkait.

Ditambah lagi pasca coaching clinic banyak diantara acara infotainment yang menayangkan artis cilik dan anak artis yang ikutan dalam pelatihan singkat itu.

Padahal jika kita mau berpandangan kedepan akan masa depan sepak bola Indonesia seharusnya coaching clinic yang dilakukan LA Galaxy All Teams beserta David Beckham menghadirkan anak-anak generasi emas sepak bola Indonesia. Sekalipun mereka anak orang miskin. Anak-anak bertalenta itu jika dihadirkan dalam coaching clinic akan memberikan beberapa manfaat antara lain,

Pertama, anak-anak itu akan semakin termotivasi untuk bermain sepak bola lebih baik lagi. Siapa yang tidak bangga berjumpa dengan seorang ikon sepak bola seperti David Beckham lengkap beserta skuad LA Galaxy lainnya. Termasuk Robby Keane. Kesempatan langka ini akan tertancap dalam memori mereka dan mereka akan termotivasi lebih kuat untuk menjadi pesepak bola profesional. Tidak hanya di level nasional bahkan level internasional seperti idolanya itu.

Kedua, para pemain internasional itu akan semakin mengenal bibit-bibit unggul sepak bola Indonesia. Hal ini tentu akan membawa kesan positif bagi mereka untuk dibanggakan di kalangan pelatih profesional dunia. Mereka setidaknya akan memberikan cerita bahwa mereka pernah melakukan coaching clinic bersama anak-anak yang hebat dari Indonesia. Sehingga kedepan kesan itu akan baik bagi generasi sepak bola Indonesia untuk memperbesar peluang bermain di klub berkelas dunia. Saya membayangkan suatu saat mereka akan berkata, “Coach, mengapa anda tidak mencoba mencari pemain berbakat dari Indonesia. Saya pernah melakukan coaching clinic di sana dan mereka bermain sepak bola dengan sangat luar biasa.”

Amat sayang dan sangat disayangkan bahwa coaching clinic ini hanya terlaksana sebagai sebuah kebutuhan infotainment. Beberapa tayangan infotainment langsung mengekspose anak-anak artis dan anak-anak orang kaya untuk diwawancarai. Jelas ini sangat disayangkan. Bukan kecewa atas tayangan infotainment-nya. Tetapi kecewa bahwa coaching clinic tidak bermanfaat apa-apa untuk dunia sepak bola kita. Terutama bagi generasi muda sepak bola profesional Indonesia. [luk/30-11-11]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun