Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Religius Solusi Bencana Alam

6 April 2021   14:20 Diperbarui: 6 April 2021   14:33 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Istimewa | Lukman Yunus


Indonesia memiliki beragam agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Khong Hu Cu. Sebagai suatu sistem kepercayaan, maka agama memiliki kaidah-kaidah atau ajaran-ajaran yang mengatur perilaku penganutnya. Di dalam Islam, secara garis besar mengatur bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan (Hablum Minallah), hubungan manusia dengan sesamanya (Hablum Minannas) dan hubungan manusia dengan alam (Hablum Minal 'Alam).

Melihat situasi yang terjadi sekarang ini, khususnya di Indonesia sudah tercatat banyak kejadian bencana alam yang terjadi. Diantaranya banjir sedang hingga bandang, tanah longsor, angin kencang, tsunami, gunung meletus dan sebagainya. Adapun dampak bencana alam tersebut, tidak hanya kerugian material namun juga yang lebih menyedihkan adalah banyak berjatuhan korban jiwa. Kondisi ini tentunya harus ditanggapi dengan serius. 

Jika umumnya pemerintah dan lembaga sosial masyarakat melakukan serangkaian upaya pemulihan infrastruktur dan bantuan sosial berupa makanan dan pakaian, maka hal yang lebih urgen ialah perlunya pendekatan religius. Menyadari bahwa ada yang salah dari praktek hubungan kita manusia dengan alam (Hablum Minal 'Alam) selama ini.

Allah SWT. Berfirman "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (QS. Ar-Rum : 41).

Ayat di atas menunjukkan dua hal yaitu ujian iman dan refleksi kesadaran religius. Pertama ialah keyakinan bahwa alam semesta ini dibawah kendali Allah. Seseorang yang beriman dengan kesadaran dan konsekuen maka akan mempercayai bahwa bencana alam adalah ujian dari-Nya dalam menguji kesabaran manusia. Kedua bahwa perbuatan manusia yang merusak alam akan mendapatkan balasan berupa bencana alam. 

Olehnya itu, maka pelajaran yang dapat diambil oleh manusia adalah bagaimana berhubungan dengan alam menurut ajaran agama. Sehingga dengan pendekatan religius maka alam akan menunjukkan wajah ramahnya.

Sudah saatnya pemimpin dan masyarakat merubah paradigma pengelolaan dan atau pemanfaatan atas alam. Ayat di atas dapat menjadi rujukan etis yang bersumber langsung dari pencipta (Hukum Ilahiah). Ada undang-undang tentang lingkungan yang bersumber dari manusia, tapi dalam prakteknya tidak sedikit yang melanggarnya. Alhasil hal tersebut menjadi salah satu penyebab dari bencana alam yang terjadi. 

Sebagai contoh, WALHI mencatat bahwa bencana yang terjadi di Kalimantan Selatan dipicu kerusakan lingkungan hidup yang semakin masif. Mungkin hal tersebut juga menjadi motif bencana di wilayah lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun