Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mahasiswa Baru 2020: dari Status Lulusan Jalur "Corona" hingga Angkatan Wajib Tes Corona

23 Juni 2020   06:32 Diperbarui: 23 Juni 2020   06:25 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika mengamati di sosial media seperti Twitter, ada yang menyoal tentang biaya tes Corona yang ditanggung secara mandiri. Bahkan menghubungkan dengan dana untuk Covid-19 yang berjumlah fantastis. Kenapa tidak memberi porsi untuk tes Corona gratis bagi pelaku perjalanan? Kurang lebih seperti itulah luapan aspirasi sebagian netizen menanggapi kebijakan kontroversial tersebut.

@msaid_didu : "Katanya thn 2020 akan tambah utang Rp 1.038 trilyun, akan berikan dan Covic Rp 667 trilyun, tapi kenapa rakyat msh bayar test corona ? Kenapa BPJS dinaikkan ? Kenapa listrik mencekik ? Kenapa BBM tdk turun ? Dan kenapa lainnya ?Apakah uang rakyat tsb bukan utk bantu rakyat ?"

Selain itu, sebelumnya juga ada yang menyoal terkait mahalnya biaya tes Corona yang setara dengan harga tiket perjalanan. Bukankah sebaiknya pemerintah memberi keringanan untuk pelaku perjalanan? Khusus mahasiswa baru lulusan jalur "Corona" jangan sampai biaya tes Corona tersebut menjadi salah satu penghambat cita-cita mereka untuk lanjut kuliah. 

Biaya Perjalanan: Transportasi, Konsumsi dan Tes Corona

Siswa/i lulusan Sekolah Menengah Atas asal kabupaten Manggarai Barat, Flores - NTT yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, wilayah sasaran hijrah (berpindah dari suatu tempat ke tempat lain) Sulawesi Selatan, NTB, Bali dan pulau Jawa. 

Kuliah bagi anak muda Manggarai adalah tidak hanya sekedar ingin mendapatkan ijazah atau status sebagai sarjana, melainkan berangkat dari motivasi ingin merubah stereotip sebagai daerah NTT yang terbelakang. Sehingga rasa kebatinan itulah, kendati susah payah untuk biayai kuliah tidak menjadi penghalang. 

Berbicara tentang proses keberangkatan dari rumah menuju tempat tujuan hijrah, kami anak muda mahasiswa baru Manggarai dibekali dua hal. Baik yang sifatnya "Toing" nasehat maupun bekal uang selama perjalanan. 


Bekal nasehat yang populer di Manggarai diantaranya "Neka hemong beo bate elor, mopo koe golo lontom" (jangan melupakan tanah kelahiranmu). Artinya apa yang sudah diperoleh di tanah rantau baik pengalaman maupun ilmu pengetahuan untuk kembali ke tanah asal memajukan daerah tempat kelahiran. Sedangkan bekal uang untuk biaya transportasi dan kebutuhan makan dan minum selama perjalanan. 

Angkatan sebelum jalur "Corona" hanya perlu biaya transportasi dan kebutuhan makan dan minum selama perjalanan. Namun angkatan sekarang saya menyebutnya angkatan wajib tes Corona, harus menyiapkan juga untuk biaya tes Corona.

Bukan angkatan wajib militer melainkan wajib tes Corona hehe....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun