Mohon tunggu...
Lukita perwita sari
Lukita perwita sari Mohon Tunggu... Auditor - MAHASISWI PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAl UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

bio harus diisi tapi gatau

Selanjutnya

Tutup

Money

Aku (Analisis SWOT)

28 September 2020   22:43 Diperbarui: 28 September 2020   22:42 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Analisis SWOT atau kepanjangan dari kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), untuk beberapa orang istilah ini pasti tidak asing lagi terutama bagi para pebisnis. Jadi sebenarnya disini saya ingin memenuhi salah satu mata kuliah yang tugasnya adalah SWOT diri sendiri. Kalau boleh jujur saya sendiri juga sebenarnya baru pertama mendengar ini, ternyata diri sendiri juga bisa kita analisis dengan metode SWOT.

Karena terasa asing maka dari itu saya memutuskan untuk melihat beberapa artikel di internet tentang SWOT yang menganalisis diri sendiri, cukup banyak. Jadi pada intinya kita hanya perlu memaparkan apa saja kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dari diri kita. Dan kalau boleh jujur juga sebenarnya saya tidak pandai atau lebih tepatnya tidak ingin mendeskripsikan diri sendiri, hehe..

Baiklah kita bisa langsung mulai saja. Nama saya Lukita Perwita Sari, perempuan sudah jelas. Anak pertama dari 3 bersaudara, sekarang sudah semester 7 menempuh pendidikan di Universitas Potensi Utama. Punya beberapa teman tapi tidak banyak. Ini sebenarnya saya juga tidak tahu harus bagaimana cara menulisnya. Apakah yang akan saya tulis nanti adalah bagian dari Strengths, Weaknesses, Oppurtunities, atau Threats. Karena pandangan orang juga akan berbeda, yang menurut kita Strengths belum tentu menurut orang juga akan begitu. Itulah yang sebenarnya membuat saya sedikit malas mendeskripsikan diri sendiri, saya lebih suka prinsip “yasudah biarkan saja orang yang menilai, kalau dipandang baik syukur, kalau tidak juga yasudah, yang penting saya sudah berbuat baik”. Tipe tipe orang pasrah…

Oke jadi kayaknya intronya terlalu panjang, sekarang saya akan langsung aja masuk ke intinya

1) Strength (S)
a) Yang pertama saya berani katakan adalah “Setia kawan”. Menurut saya setelah 20 tahun berkelana dan kenal dengan berbagai macam jenis teman, saya adalah yang tipe yang setia kawan, saya tidak meninggalkan mereka saat mereka butuh, saya tidak berteman hanya karna saya merasa diuntungkan, buat saya yang penting pertemanan itu sefrekuensi.
b) Saya suka hidup dengan sistem yang teratur dan terencana. Gimana saya bisa tau hal ini ? dari kehidupan sehari hari, saya tidak suka menjalani sesuatu yang cenderung diluar kebiasaan dan tidak terencana. Jadi sebenarnya saya merasa saya akan bisa mengikuti sebuah sistem peraturan dimana pun saya berada, entah itu lingkungan rumah, kampus, atau tempat kerja.
c) Mau melakukan segala pekerjaan dengan sempurna. Apapun halnya saya selalu menginginkan untuk melakukannya dengan sempurna, apapun. Mau nilai sekolah, pekerjaan sehari hari, tugas-tugas, penampilan. Apapun itu saya ingin melakukannya dengan sesempurna mungkin tanpa ada celah.

2) Weakness (W)
a) Cenderung menahan diri agar tidak terlibat dalam sesuatu yang menurut saya tidak terlalu penting. Saya sadar sebenarnya sikap cuek yang seperti ini juga tidak bagus, buruknya lagi kadang-kadang memilih untuk diam karena malas untuk terlibat pada sesuatu yang sebenarnya penting untuk dijadikan pelajaran hidup.
b) Malu dan segan di lingkungan baru dan orang orang baru. Saya yakin pasti banyak juga yang mengalami hal ini. Saya juga begitu, butuh waktu yang cukup lama untuk saya bisa menyesuaikan diri di lingkungan yang baru, baru baru ini saya menyelesaikan PKL selama 2 bulan, dan selama 2 bulan lamanya saya hanya akrab dengan 1 atau 2 orang saja di ruangan tempat saya ditempatkan. Padahal saya sadar yang harusnya saya lakukan adalah melakukan pendekatan dengan orang orang tersebut agar punya kesempatan yang baik. Tapi ya beginilah saya…
c) Malas mengemukakan pendapat. Hal ini sering terjadi terutama pada lingkungan dan orang orang yang menurut saya tidak terlalu penting untuk mendengarkan pendapat saya. Padahal mengkritik ini perlu untuk membangun dengan tidak banya melihat pada satu sudut pandang saja. Tapi lagi lagi saya merasa bahwa beberapa orang tidak perlu tau orang seperti apa saya. Konsep berpikir yang seperti ini salah, dan saya sadar.
 
3) Opportunity (O)
a) Dilihat dari penampilan saya menarik, ya tidak jelek jelek bangetlah, bisa menyesuaikan fashion seiring zaman, menyesuiakan penampilan sesuai tempat. Ini jatohnya kayak kepedean sih, tapi yaudah ini kan menurut saya.
b) Saya bisa bahasa inggris, walau pasif tapi saya bisa spoken and wtitten.
c) Belajar di jurusan Hubungan Internasional. Tidak bisa dipungkiri, saya dapat banyak ilmu dari sini, anak HI itu semua segala macem hal tuh dipelajari. Mau apa kalian ? Ekonomi ? politik ? bahasa ? diplomasi ? hukum ? semua ada. Inilah hal yang akan dicari sama banyak instansi perusahaan, kasarnya bisa dibilang kecampak dimanapun kita bisa hidup karna engga asing lagi sama isu isu diatas.
 
4) Threat (T)
Menurut beberapa artikel yang saya baca Threat adalah situasi yang merupakan ancaman atau hambatan yang datang dari luar diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan dapat mengancam eksistensi dimasa depan
a) Banyaknya sistem nepotisme. Ya kalian pasti mengerti maksudnya, di perusahaan/intansi sekarang lebih mengutamakan keluarga dan teman dekat. Yang ini kalau tidak karna keberuntungan nasib mungkin akan sedikit sulit
b) Orang-orang yang lebih berpengalaman. Calon calon fresh graduate seperti saya pasti akan mengalami ini, karna takut bersaing dengan yang sudah lebih dulu punya pengalaman.
 
 
Ya jadi seperti inilah analisis SWOT diri sendiri versi saya, intinya apa yang sudah saya paparkan diatas merupakan hal hal yang harus dimaksimalkan kelebihannya dan diminimalkan kekurangannya. Karna dengan begitu maka segala ancaman dari luar bisa kita minimalisir dengan memanfaatkan kesempatan yang ada dalam diri kita tadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun