Mohon tunggu...
Lukas Budi
Lukas Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Biografometrik Nusantara

Biografometrik Nusantara (grafonomi,deteksi kebohogan, tes integritas, )

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diksi Koruptor Harus Keras

9 Desember 2023   23:23 Diperbarui: 10 Desember 2023   05:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Diksi keras untuk koruptor"adalah judul tulisan dari Indra Tranggono pada Kompas 21 November 23, Tulisan ini menarik, Indra mempermasalahkan kenapa dalam judul berita pelaku korupsi selalu ditulis dengan halus,lembut normatif eufimistis, mriyayeni,  tidak seperti pelaku Kriminal lainnya  "pencuri sepeda motor tewas...,tiga pemuda bejat perkosa murid SMP". ,

Menurut Indra dalam Tulisan tindak pidana dengan diksi keras ini, jurnalis punya beberapa tujuan , ingin memberikan tekanan untuk menggugah keprihatinan publik, merendahkan derajat kemanusiaan pelaku Kriminal dan yang terakhir memberi "hukuman moral"

Tetapi kenapa untuk kejahatan serius yaitu korupsi tidak muncul "Tujuan" seperti kejahatan yang  lainnya? saya coba ketik di google "Kasus Korupsi terbesar di Indonesia" yang muncul memang tidak ada kesan yang merendahkan derajat pelaku ,menggugah keprihatinan publik ,dan hukuman moral pelaku.

Tidak semua kejahatan korupsi dapat diperlakukan dengan diksi keras yaitu korupsi yang dilakukan terpaksa karena  tertekan/pressure dan merasa tidak punya Solusi tetapi ada korupsi yang memang karena serakah/greed dan pelakunya "sakit."

Menurut  Fraud Trees,korupsi  merupakan percabangan  kejahatan dari Fraud,yang pada prinsipnya secara umum adalah suatu kejahatan yang sungguh sungguh mencuri dengan cara berbohong "theft by lying" berkata tentang sesuatu dengan tidak yang sebenarnya, menyesatkan atau tidak jujur, contoh jenis  Fraud  yaitu korupsi, penggelapan,penipuan, penyalah gunaan jabatan untuk keuntungan pribadi dan lain lain.

Korupsi  yang terjadi di Indonesia  jenis  yang mana? ada dua jenis  Fraud  yaitu  Accidental Fraud atau Predator fraud?

Accidental Fraud 

Menurut Premis dari Donald Cressy, Segitiga Fraud, seseorang  melakukan Fraud harus memenuhi  tiga unsur  yang memotivasi pelaku  yaitu tekanan/pressure, kesempatan/opportunity dan rasionalisasi/rationalization. Tekanan/Pressure pada pelaku  ini biasanya tidak dapat diceritakan ke orang lain.

 kesempatan/Opprtunity, seorang pelaku fraud sangat hati- hati  karena pada dasarnya pelaku adalah orang yang taat hukum, pekerja yang baik dan berusaha menanamkan kepercayaan dalam tugasnya, akan melakukan Fraud setelah merasa betul- betul aman baru dilaksanakan.

Rasionalisasi ,   pelaku  betul- betul  berperang dengan hati nuraninya untuk mencari- cari pembenaran melakukan Fraud, karena pelaku masih mempertimbangkan resiko, nama baik ,pada dirinya sendiri ataupun keluarganya. Sampai pada titik batas tidak dapat jalan keluar lagi maka dengan sangat hati -hati dilaksanakan niatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun