Mohon tunggu...
Lugas Wicaksono
Lugas Wicaksono Mohon Tunggu... Swasta -

Remah-remah roti

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rolling Stone Indonesia Tutup, Senja Kala Media Cetak dan Suburnya Media Abal-abal

2 Januari 2018   10:15 Diperbarui: 5 Januari 2018   18:39 3153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rolling Stone Indonesia menyatakan menutup usahanya dan mengembalikan lisensi penerbitan majalah dan situs RSI (Justin Sullivan/Getty Images/AFP)

Ada beberapa alasan mereka melakukannya, di antaranya untuk mencari keuntungan materi dari setiap klik ke situs oleh pengunjung, untuk propaganda, menghasut atau memprovokasi pembacanya. Tujuannya pembaca bisa terpengaruh isu-isu hoax produksinya lalu berpikir membenci kelompok tertentu sehingga kepentingannya, biasanya politis tercapai.

Alih-alih menyebarkan informasi yang bermanfaat, media abal-abal ini justru mengadu domba pembacanya. Masyarakat pengguna media sosial yang sebagian awam dengan jurnalisme menjadi korban sasaran mereka. Tanpa dasar argumentatif dan hanya bersumber dari informasi hoax media abal-abal, mereka saling berdebat dengan pengguna media sosial lain yang tidak sepaham dengannya. Kalau masyarakat sudah gaduh maka cita-cita media abal-abal sudah tercapai.

Menyikapi itu sebenarnya Dewan Pers dan Serikat Perusahaan Pers (SPS) berupaya memverifikasi media, terutama media-media online. Hasilnya Februari 2017 lalu sudah ada 74 media yang telah terverifikasi. Namun verifikasi itu seiring berjalannya waktu kini tidak terdengar lagi kabarnya, entah karena apa. Padahal verifikasi itu diperlukan untuk memastikan bahwa masyarakat benar-benar mengkonsumsi berita yang bisa dipertanggungjawabkan.

Fenomena kekinian perkembangan teknologi informasi tidak selalu berdampak baik. Di era teknologi digital media cetak seperti Rolling Stone Indonesia yang selama ini memberikan informasi yang bermanfaat hingga mampu menambah wawasan pembacanya justru bertumbangan. Sebagai gantinya justru media online abal-abal penyebar hoax banyak tumbuh subur. 

Percayalah, kalau masyarakat lebih banyak mengkonsumsi informasi bermanfaat sebagaimana yang diproduksi media cetak, maka kehidupan ini akan lebih tenang dan damai. Kalaupun berdebat tentunya berdasarkan argumen yang bersumber dari literasi , bukan sekadar meluapkan emosi kepada orang lain yang beda pendapat. Apapun itu terimakasih Rolling Stone Indonesia dan media-media cetak lain yang telah bertumbangan. Kalian telah berjasa dengan informasi-informasi yang bermanfaat. Semoga tenang di alam sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun