Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

First Impression Naik KAI Commuter

25 Agustus 2023   19:46 Diperbarui: 26 Agustus 2023   00:08 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRL tujuan Stasiun Bogor di Stasiun Manggarai. (Dokumentasi Pribadi)

Sebagai seorang penggemar kereta api (KA) alias railfans, rasanya ada yang kurang kalau belum mencoba semua sarana kereta milik Kereta Api Indonesia (KAI). Termasuk kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan KAI Commuter.

Sejak kecil, saya sudah biasa menggunakan jasa transportasi KA untuk bepergian antar kota. Bahkan, untuk mengirim kendaraan seperti sepeda motor ke kota rantau di Malang maupun saat kembali ke Banyuwangi usai menyelesaikan kuliah selama lima tahun.

Hampir semua jenis kereta pernah saya coba sejak usia dua tahun. Kelas ekonomi, bisnis, eksekutif, ekonomi premium, semua pernah dicoba. Hanya saja untuk jenis panoramic dan sleeper atau luxury, sampai saat ini masih belum tercapai. Semoga segera tercapai nanti.

Sejak serius menekuni dunia railfanning di usia 13 tahun, KRL Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) yang dioperasikan KAI Commuter sudah tidak asing di telinga. Hanya saja, saat itu masih belum kesampaian untuk mencobanya.

Karena saya tinggal di kabupaten tertimur Pulau Jawa, butuh waktu dan biaya lebih untuk bisa mencoba KRL itu. Sampai saya duduk di bangku kuliahpun, cita-cita untuk mencoba KRL juga masih belum terwujud.

Kira-kira bulan Juni 2022 lalu, akhirnya ada kesempatan bagi saya untuk pergi ke Jakarta. Saat itu, saya menghadiri undangan pernikahan sepupu saya di Jakarta Selatan. Usai menghadiri pernikahan, saya menyempatkan diri mengunjungi sanak saudara di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Awalnya, saya ditawari oleh sepupu untuk diantar sampai Gunung Putri. Hanya saja, karena menurut saya ini waktu yang tepat untuk mencoba KRL, akhirnya diputuskan minta diantar sampai Stasiun Manggarai saja.

Setelah mengantar almarhum Pakdhe di Stasiun Pasar Senen untuk pulang ke Semarang dan ayah di Stasiun Gambir untuk kembali ke Banyuwangi, saya diturunkan di Stasiun Manggarai. Saat itu, saya ingat betul, Stasiun Manggarai masih diperbaiki.

Jauh sebelum mencoba KRL, saya sudah membaca dan melihat bagaimana teman-teman railfans maupun anak kereta (pengguna harian KRL) menggunakan sarana transportasi itu. Jadi, begitu tiba, saya langsung menuju ke loket untuk membeli kartu multi trip (KMT) pertama.

Harga KMT itu sekitar Rp 30 ribu. Sudah termasuk saldo Rp 10 ribu. Karena khawatir kurang, di loket, saya juga sekalian mengisi ulang KMT berwarna hitam itu dengan saldo Rp 100 ribu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun